KLATEN – Gadjah Mada King Society (Gamkis) bersama dengan 6 komunitas penggemar motor RX-King di Yogyakarta, Minggu (29/5), menanam 1.000 pohon di Dusun Sambungrejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Jenis pohon yang ditanam ialah 700-an sengon laut, 300 jabon dan enam pohon beringin. Kegiatan ditandai dengan penanaman pohon beringin di sekitar lereng Merapi yang dilakukan oleh perwakilan anggota Gamkis, Nugroho Hadi, dan Ketua Komunitas Lereng Merapi, Heri Timbul Guritno, disaksikan ratusan anggota klub King Yogyakarta.
Nugroho Hadi mengatakan penanaman pohon di lereng Merapi ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan komunitas penggemar sepeda motor King di Yogyakarta. Selain untuk membantu proses penghijauan kondisi lereng yang terkena erupsi, kegiatan juga dimaksudkan untuk meningkatkan rasa kepedulian anggota klub King terhadap lingkungan. “Ini sebagai bentuk aksi kepedulian kita. Komunitas motor itu tidak untuk hura-hura dan kumpul bareng, tapi punya aksi nyata seperti ini,†kata karyawan UGM ini.
Nugroho menyebutkan anggota Gamkis di lingkungan UGM sedikitnya 60 orang. Keanggotaannya pun beragam, mulai dari karyawan hingga dosen. Kegiatan penanaman pohon ini adalah salah satu acara dari rangkaian perayaan satu tahun berdirinya Gamkis yang jatuh pada Mei ini. Penanaman pohon dihadiri oleh enam komunitas klub King Yogyakarta, antara lain, Btrac, Trackc, Handayani King Klub, Yinyang King Klub, Kayen King Klub, dan Jogja King Klub.
Ketua Komunitas Lereng Merapi, Heri Timbul Guritno, mengatakan kegiatan komunitas klub King tidak hanya selesai pada penanaman pohon, tetapi dilanjutkan dengan program lain untuk membantu masyarakat yang tinggal di sekitar lereng. “Besar harapan kami, King Klub sering berkunjungi ke tempat ini,†katanya.
Penanaman pohon di sekitar lereng Merapi dirasakan sangat besar manfaatnya bagi warga setempat dalam rangka menghijaukan kembali kawasan tersebut. Pasalnya, kondisi lereng Merapi sangat tandus dan gersang akibat tersapu awan panas erupsi 2010 lalu, padahal daerah sekitar lereng Merapi merupakan kawasan tangkapan air. “Dengan menanam pohon beringin sangat membantu sekali. Kita tahu pohon ini mampu menyimpan air,†katanya.
Tidak hanya membantu upaya konservasi air untuk masyarakat Klaten, tetapi juga di Yogyakarta. Kondisi lingkungan yang lebih baik nantinya akan dirasakan pula manfaatnya oleh masyarakat yang tinggal di sekitar lereng. “Apa yang sudah dilakukan ini memberikan manfaat yang besar, tidak hanya bagi Sambungrejo saja, tapi untuk wilayah DIY dan Klaten. Semoga pohon–pohon ini memberikan kehidupan masyarakat yang lebih baik nantinya,†katanya.
Psikolog UGM, Helly P. Soetjipto, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan penanaman pohon di sekitar lereng Merapi semakin menambah semangat bagi warga yang kini mulai kembali tinggal di kawasan itu. Meskipun masuk dalam kawasan bahaya, sebagian besar warga komunitas lereng Merapi menolak untuk direlokasi. “Mereka berada di sini bukan mencari mati, tapi mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka kembali untuk bertahan hidup. Bagi mereka, di manapun berada pasti tetap akan mati. Komunitas ini telah menunjukkan keberaniannya tinggal di daerah bahaya selama puluhan tahun,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)