Pelaksanaan ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Lokal Yogyakarta secara umum berjalan dengan lancar. Kasus yang dilaporkan hanya berupa nomor peserta ganda, satu nomor peserta ujian dimiliki oleh dua nama yang berbeda. Terdapat tujuh kasus yang terjadi, yakni di lokasi ujian Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebanyak 4 kasus, Universitas Gadjah Mada (UGM) dua kasus, dan satu kasus di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. “Meski nomornya sama, nama berbeda. Itu terjadi karena kesalahan teknis dari pusat. Kita tetap terima dan fasilitasi mereka untuk bisa ujian dan menempatkan di ruang khusus,” kata Prof. Nurfina Aznam, Ketua Panitia Lokal SNMPTN 46 Yogyakarta, di sela-sela acara peninjauan ke lokasi ujian, Selasa (31/5).
Nurfina menjelaskan untuk peserta dengan kebutuhan khusus, panitia menyiapkan petugas untuk melayani. Peserta yang menyandang tunanetra, Apri Tri Nugroho, melaksanakan ujian di Teknik Fisika UGM. Peserta lainnya Sriyono dan Selvi Novianti di SMA/SMK Piri 1. Sementara itu, peserta tunadaksa, Muhammad Hendra S., mengerjakan ujian di Fakultas Kedokteran UGM, sedangkan Restu Handayani di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY.
Dr. Senawi, Penanggung Jawab Naskah Panitia SNMPTN Lokal Yogyakarta, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan ada beberapa peserta yang tidak masuk ujian. Namun, jumlahnya belum direkap. Masalah teknis terkait dengan nomor ganda akan menjadi catatan khusus karena pada pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi tahun sebelumnya tidak terjadi. “Ada juga kasus dua orang siswa asal NTT yang sudah membayar dan menyetorkan uang seleksi masuk, tapi belum mengisi formulir pendaftaran. Mereka hanya membawa bukti pembayaran saja,” katanya.
Sementara itu, Dr. Budi Prasetyo Widyobroto, Ketua SNMPTN Lokal UGM, menyebutkan total jumlah peserta terdaftar sebanyak 31.048, yang terbagi di tiga lokasi ujian. Di UGM, untuk kelompok IPA mencapai 11.510 peserta, UNY untuk IPS sebanyak 13.863 orang, dan IPS di UIN Sunan Kalijaga sebanyak 6.575 peserta. Tentang kasus nomor peserta yang ganda, dikatakannya bahwa hal serupa terjadi di Purwokerto, Solo, dan Semarang. “Secara nasional, peserta yang berminat masuk ke UGM mencapai 49.298. Soal adanya nomor peserta yang ganda itu kendala teknis IT, kita minta evaluasi. Nanti teknisnya tentu peserta akan diberitahu nomor pengganti identitas ujian untuk mengetahui lolos tidak dalam SNMPTN tahun ini,” kata Budi.
Prof. Ainun Na’im, Ph.D., Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan SDM UGM, berpesan terkait dengan ketatnya persaingan masuk UGM, Pimpinan Universitas meminta kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada janji pihak-pihak yang mengaku dapat memberikan fasilitas masuk di luar jalur ujian SNMPTN. Penilaian calon mahasiswa dilakukan berdasarkan kriteria akademik yang ketat dan terukur. “Mereka yang berhasil masuk tentu merupakan urutan terbaik berdasarkan daya tampung program studi. Kita juga tidak mentolerir adanya praktik perjokian,” kata Ainun. (Humas UGM/ Agung)