YOGYAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum, Dr.(HC) Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.H.E., memberikan pembekalan dan pengarahan kepada 4.215 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Grha Sabha Pramana, Selasa (31/5). Kegiatan dimaksudkan untuk memberikan semangat dan menambah pengetahuan para mahasiswa peserta KKN-PPM yang akan ditempatkan di berbagai pelosok daerah di Indonesia.
Salah satu tugas para mahasiswa tersebut nantinya ialah melaksanakan program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat melalui pembinaan UMKM dan potensi daerah, pengembangan sarana-prasarana dan lingkungan, kesiapsiagaan bencana, pengentasan kemiskinan, pengelolaan lingkungan, pertanian, ketahanan nasional dan pemanfaatan dan pengembangan energi alternatif.
Dalam pidato sambutannya, Djoko Kirmanto menyambut baik acara pembekalan untuk mahasiswa yang akan berangkat melaksanakan kuliah kerja nyata dan bekerja bersama dengan masyarakat dalam mendukung peningkatkan taraf hidup serta mendorong peningkatan akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. “Pengurangan kemiskinan tidak sepenuhnya dapat mengandalkan pertumbuhan ekonomi, tetapi memerlukan intervensi kebijakan dan program pemberdayaan,†katanya.
Menurut Djoko Kirmanto, program KKN-PPM merupakan bentuk refleksi dari peran perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi langsung bagi peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial bangsa Indonesia. “Sebagai calon sarjana, proses ini akan merupakan bagian penting dalam pendewasaan mahasiswa untuk memahami persoalan riil di lapangan dan menjadi bagian dari solusi masalah yang ada di masyarakat,†ujar alumnus Teknik Sipil UGM ini.
Ia menambahkan pemberdayaan masyarakat membutuhkan pendampingan fasilitator. Keberadaan fasilitator yang kompeten dan dapat dipercaya menjadi kunci keberhasilan. Oleh karena itu, fasilitator perlu memiliki kemampuan, tidak hanya teknis tetapi juga motivasi dan kemampuan komunikasi. “Fasilitator pemberdayaan masyarakat perlu memperoleh bekal yang cukup sebelum bekerja bersama-sama masyarakat,†katanya.
Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, ini menuturkan mahasiswa KKN-PPM UGM bertugas sebagai fasilitator dan pemberdaya masyarakat. Mereka memiliki peran penting menjadi mitra dan inspirasi bagi masyarakat yang didampinginya. Ia pun menyarankan mahasiswa untuk mencari informasi mengenai program-program pemerintah yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. “Keberadaan mahasiswa KKN-PPM akan memberikan nilai tambah, baik bagi mahasiswa, pemerintah, maupun masyarakat,†tambahnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM, Prof.Dr. Danang Parikesit, M.Sc., mengatakan kegiatan KKN periode antarsemester tahun 2011 ini diikuti oleh 4.215 mahasiswa. Mereka akan ditempatkan di berbagai wilayah, yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Halmahera, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulwesi Tenggara, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Bangka, Riau, Lampung, dan seluruh provinsi di Pulau Jawa. Dalam kegiatan KKN PPM, mahasiswa akan didampingi oleh lebih dari 174 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 10 koordinator kabupaten/kota.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) UGM, Prof. Dr. Retno Sunarminingsih Sudibyo, M.Sc., Apt., mengatakan program KKN sebagai bentuk nyata kontribusi UGM bagi masyarakat, UMKM, dan kelompok masyarakat yang mandiri secara politik, ekonomi, serta sosial. “Kegiatan pengabdian ini telah diakui secara nasional dan internasional, seperti dari UNESCO dan berbagai universitas di Eropa, Asia, dan Australia,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)