Setelah dilakukan desk evaluation dan site visit oleh Worldwide Quality Assurance (WQA), Fakultas Peternakan UGM dinyatakan lulus penilaian untuk akreditasi ISO 9001:2000. WQA merupakan lembaga akreditasi independent di bawah lisensi dan akreditasi United Kingdom Accreditation Service (UKAS).
Hasil tersebut diterima Fakultas Peternakan UGM pada tanggal 19 Juni 2008. Atas keberhasilan tersebut, Dekan Fakultas Peternakan Prof Dr Ir Tri Yuwanta SU DEA menyatakan bahwa hal itu merupakan hasil penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada program studi Ilmu dan Industri Peternakan. Tujuannya ialah untuk memastikan tercapainya penjaminan mutu proses belajar mengajar, kebijakan mutu, dan sasaran mutu sesuai dengan visi dan misi Fakultas Peternakan UGM.
Selanjutnya, WQA Jakarta akan merekomendasikan kepada WQA Inggris, bersama-sama dengan dokumen kelengkapan pengajuan ISO, untuk menetapkan dan memberikan sertifikat ISO 9001:2000 kepada Fakultas Peternakan UGM.
“Ruang lingkup penerapan ISO 9001:2000 menyangkut semua unit kerja baik bagian, laboratorium dan unsur-unsur penunjang hingga unit teaching farm,” ujar Tri Yuwanta, Senin (23/6) di kampus UGM.
Hasil ini tentu menjadi kebanggaan bersama. Sebelumnya, Fakultas Peternakan UGM juga telah menerima akreditasi sangat baik (A) dari Badan Akreditasi Nasional Depdiknas maupun akreditasi internal dari Sistim Jaminan Mutu UGM.
“Hasil ini merupakan keberhasilan bersama antara unsur pendidik, non kependidikan dan mahasiswa,” lanjut Tri Yuwanta.
Sesuai dengan standard Internasional ISO 9001:2000 maka diperlukan cara menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan meningkatkan manajemen mutu secara efektif dan berkelanjutan. Implementasi dari kegiatan ini adalah mengidentifikasikan proses belajar mengajar yang diperlukan oleh sistim manajemen mutu beserta penerapannya, menentukan urutan dan interaksi dari proses pembelajaran, menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa proses belajar mengajar tersebut adalah efektif.
“Kegiatan tersebut juga ditunjang oleh ketersediaan sumber daya dan sistem informasi untuk mendukung proses pembelajaran, kemudian dilakukan pemantauan, mengukur dan menganalisis proses pembelajaran serta menerapkan tindakan yang perlu untuk mencapai hasil yang direncanakan dalam rangka untuk meningkatkan proses pembelajaran yang berkelanjutan,” tandasnya (Humas UGM)