Yogya, KU
Produksi penambangan migas di Kabupaten Siak saat ini mengalami penurunan produksi. Dari sebelumnya, mampu menghasilkan minyak mentah sekitar 80.000 barrel per hari ketika dikelola oleh PT Caltex, setelah terus dikuras hingga akhirnya menurun menjadi 40 000 barrel. Pengelolaannya pun diserahkan ke pihak Pertamina Hulu dengan bekerjasama dengan BUMD Siak.
“Saat ini produksi hanya mampu menghasilkan 25 ribu per barrel,†kata Bupati Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Arfan Aswin AS, SH, dalam penandatangan piagam kerjasama pendidikan dan pengelolaan sumber daya alam dengan UGM, Selasa (24/6), di Ruang Multi Media, Gedung Pusat UGM.
Semakin menurunya jumlah produksi ini, kata Aswin, semakin meneguhkan keyakinkannya untuk mengalihkan sumber ekonomi Siak untuk tidak sepenuhnya bergantung dengan migas, melainkan mencoba melirik sektor potensial lainnya.
“Sudah ada pemikiran untuk mengembangkan ke sektor pertanian dan sektor lainnya,†ungkapnya.
Kerjasama yang dilakukan dengan UGM ini menurut Aswin juga dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memimpin dan mengelola Bada Usaha Milik Daerah (BUMD) Siak. Dirinya mengharapkan kontribusi besar peneliti UGM untuk mengembangkan sumber komoditi potensial lainnya.
“Kami melihat, saat ini begitu banyak pengelolaan kebun-kebun sawit yang sudah ada, namun kami berpikir ada dampak bahayanya jika ini nantinya tidak dikelola secara seimbang,†tandasnya.
Sementara Rektor UGM Sudjarwadi, menyambut baik terlaksananya kerjasama ini. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah peluang bagi UGM untuk berpartisipasi dan berkontribusi bagi pengembangan Kabupetan Siak.
“Dengan kerjasama ini maka UGM akan mampu menempatkan ilmu pengetahuannya dalam mengelola SDA dan SDM di lapangan, karena banyak hal-hal di lapangan yang perlu dicocokkan dengan teori-teori yang ada,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)