
Sejumlah mahasiswa UGM berupaya melakukan inisiasi edukasi tertib lalu lintas pada anak-anak di tingkat sekolah dasar (SD). Edukasi dilakukan melalui aplikasi program permainan komputer. Program edukasi ini lahir dari keprihatinan Firdaus Ismail Sholeh dan Rifauddin Tsalitsy ( Jurusan Ilmu Komputer, MIPA) beserta Azizah Kartika Nugraheni, Diany Ufieta Syafitri, dan Ardias Nugraheni (Fakultas Psikologi) terhadap kasus pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Program ini muncul melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M).
Dikatakan Firdaus Ismail bahwa program ini diharapkan mampu menjadi intervensi solusi keterbatasan pendidikan lalu lintas yang belum merata. Di samping itu, juga untuk memudahkan akses masyarakat untuk memanfaatkan program permainan tersebut sebagai media edukasi tertib lalu lintas.
Program permainan komputer yang diberi nama Jagoan Lalu Lintas ini merupakan replika virtual reality dari perilaku lalu lintas sehari-hari. Dengan program ini, anak dapat merasakan simulasi berkendara dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan lalu lintas. “Hingga saat ini, Program Jagoan Lalu Lintas telah resmi diinstal pada dua puluh dua sekolah dasar di Kota Yogyakarta dan akan digunakan secara serempak pada tahun ajaran baru 2011/2012,†terangnya dalam rilis yang dikirim Selasa (14/6).
Selain itu, program ini telah digunakan oleh Satlantas Polresta Yogyakarta sejak Mei lalu sebagai media edukasi tertib lalu lintas ke sekolah-sekolah. Pada sekolah-sekolah di Yogyakarta yang telah dilengkapi dengan fasilitas internet dapat secara langsung memainkan permainan ini dengan membuka http://jogjabelajar.org.
Lebih lanjut, program permainan Jagoan Lalu Lintas akan didistribusikan ke seluruh sekolah dasar di Kota Yogyakarta melalui kerja sama dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT) atas rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. “Sebenarnya Satlantas Polresta Yogyakarta melalui Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) telah memiliki program pendidikan masyarakat tertib lalu lintas. Setiap bulannya, mereka mengunjungi sekolah-sekolah untuk mengajari anak berperilaku tertib lalu lintas. Namun, cara sosialisasi yang dilakukan memerlukan banyak peralatan peraga serta sumber daya waktu dan tenaga yang besar sehingga pelaksanaannya belum merata ke seluruh sekolah di Kota Yogyakarta,†tambahnya.
Melalui Jagoan Lalu Lintas ini diharapkan program pendidikan masyarakat tertib lalu lintas dapat lebih efektif dan menjangkau seluruh sekolah di Yogyakarta. (Humas UGM/Ika)