Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM berhasil menjuarai International Javanese Gamelan Festival yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), 11-12 Juni 2011. Dalam kompetisi tersebut, UKJGS menjadi jawara di bidang karawitan Jawa klasik sebagai The Best Traditional Performance setelah bersaing dengan 9 kelompok gamelan lainnya.
Pada festival kali ini, UKJGS UGM menampilkan dua repertoar, yakni Asmarandhana Sekar Rinonce Laras Pelog Pathet Barang pada kategori karawitan Jawa klasik dan Gongso Dewo Gegalungan pada kategori karawitan Jawa kontemporer. “Kami memenangkan kompetisi ini pada kategori karawitan Jawa klasik dengan membawakan repertoar Asmarandhana Sekar Rinonce Laras Pelog Pathet Barang. Gendhing tersebut diaransemen oleh Joko Suwito, pelatih kami. Sementara Gongso Dewo Gegalungan yang diaransemen oleh Drs. Sukisno, M.Sn. belum berhasil memenangi lomba ini,†kata Purwa Dani, anggota UKJGS, mewakili rekan-rekannya saat berbincang-bincang di Stana Parahita UGM, Kamis (16/6).
Kemenangan yang diperoleh UKJGS UGM bukanlah sesuatu yang mudah diraih. Sebelum berangkat berkompetisi, mereka hanya memiliki waktu dua minggu untuk latihan. “Kami bekerja keras mempersiapkan segala sesuatunya dalam waktu dua minggu. Itu pun juga berbarengan dengan masa ujian akhir semester,†jelasnya.
Ditambahkan oleh pelatih UKJGS UGM, Joko Suwito, UKJGS UGM terpilih menjadi juara karena secara materi, penguasaan lagu, keterampilan, dan presentasi jauh lebih unggul dibandingkan dengan kelompok gamelan yang lain. “Menurut dewan juri, UKJGS layak jadi pemenang dalam kategori gamelan Jawa klasik karena menguasai materi, baik lagu, keterampilan, maupun presentasi saat pementasan,†terangnya.
Mengenai gendhing Asmarandhana Sekar Rinonce Laras Pelog Pathet Barang, disebutkan Joko merupakan pengembangan dari gending Asmarandhana klasik. Pengembangan dilakukan pada vokal dan balungan. “Gendhing ini menceritakan pujian seseorang terhadap keindahan bunga. Bunga di sini tidak selalu diartikan sebagai bunga yang sesungguhnya, tetapi juga bisa diartikan sebagai orang-orang yang kita sayangi,†ujarnya.
Dalam kompetisi tersebut, UKJGS mengirimkan 18 personil ialah Purwa Dani (vokal), Galih Adhi (bedhug), Tatag Waruju dan Anisa Windhitiastuti (demung), Ferdian Wahyu (saron), Lita Sudiati (kenong), dan Angga Dwi (kempul). Berikutnya, Ratna Pradipta (saron), Sekar Damarjati (pelung), Fragadean (bonang barung), Rizkia (bonang penerus), Nindya Putri (slenthem), Joko Suwito (siter), dan lima lainnya sebagai tim produksi.
Internasional Javanese Gamelan Festival diselenggarakan oleh Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan-Jawa (PSTK) ITB dan diikuti oleh 9 kelompok seni gamelan, antara lain, Gamelan Asmarandhana dari Singapura, kelompok gamelan dari Bandung, Laras Udan Asih dari Universitas Indonesia, dan kelompok seni gamelan dari Universitas Teknologi Petronas, Malaysia. Kompetisi ini memperlombakan dua kategori, yakni karawitan Jawa klasik dan karawitan Jawa kontemporer. Kategori karawitan Jawa Kontemporer dimenangkan oleh Laras Udan Asih dari Universitas Indonesia. Selain dari dua kategori tersebut, juga dipilih juara terfavorit ialah Gamelan Asmarandhana dari Singapura. (Humas UGM/Ika)