YOGYAKARTA – Di Indonesia, peran keluarga sangat menentukan prestasi dan perkembangan anak di usia remaja. Adanya interaksi anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya menyebabkan seorang anak lebih mengetahui perannya sebagai individu dan makhluk sosial. Hal tersebut berbeda dengan konsep psikologi barat yang menitikberatkan perkembangan kepribadian remaja berdasarkan lingkungan teman sekitarnya. “Berbeda dengan psikologi barat, di Indonesia perkembangan kepribadaian dan prestasi seorang remaja ditentukan oleh keluarga. Tidak hanya remaja, namun dari masa anak remaja hingga memasuki masa awal dewasa,†kata pakar psikologi klinik Fakultas Psikologi UGM, Dr. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., kepada wartawan, Jumat (17/6).
Menurut Kwartarini, tidak semua konsep psikologi barat dapat diaplikasikan di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan psikologi yang sesuai dengan kondisi masyarakat lokal. Dari hasil penelitian yang dilakukan Fakultas Psikologi terhadap 3.000 remaja di Yogyakarta dan berbagai kota di Indonesia, ditemukan bahwa seorang remaja akan menemukan dan merasakan kebahagiaan dalam dirinya setelah berkumpul dengan seluruh anggota keluarga, terutama kehadiran ayah dan ibu. “Hasil itu kita dapat dari penelitian yang kita lakukan terhadap para siswa SMP, SMA, dan mahasiswa,†katanya.
Ditambahkan Kwartarini, pengawasan orang tua dirasakan sangat penting dalam menyeleksi sumber informasi yang diperoleh anak karena saat ini informasi lebih mudah didapatkan, antara lain, melalui situs jejaring sosial dan media teknologi informasi. “Sebaiknya orang tua mengetahui informasi yang baik dan dibutuhkan oleh sang anak karena makin banyak informasi yang masuk ke anak menyebakan otak mereka kelelahan,†tuturnya. Di samping itu, keberadaan orang tua juga mampu meredam dan mengendalikan emosional seorang anak yang lebih menjadi pemarah akibat banyaknya tuntutan dan kompetisi di lingkungannya.
Untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan guru tentang berbagai upaya optimalisasi talenta anak dan cara pengukuran bakat yang modern, Kwartarini didampingi dua orang panitia pelaksana mengatakan Fakultas Psikologi berencana akan mengadakan Seminar Pengasuhan Orang Tua Cerdas dan Guru Hebat untuk Anak Multitalenta pada 26 Juni mendatang di Auditorium Fakultas Psikologi. Selanjutnya, di tempat yang sama akan diselenggarakan pula Seminar ‘Psychology of Nation’. (Humas UGM/Gusti Grehenson)