YOGYAKARTA-UGM dan Kabupaten Ngada, NTT, menjalin kerja sama dalam pengembangan reformasi birokrasi. Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama antara kedua belah pihak hari ini, Selasa (21/6). Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Bupati Ngada yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Ngada, Drs. Meda Moses. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Kristoforus Loko, S.Fil.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Ngada, Drs. Meda Moses, mengharapkan dengan kerja sama tersebut akan ada perbaikan tata kelola struktur organisasi dan tata kerja di Ngada yang saat ini belum optimal. “Melalui bantuan bimbingan teknis yang melibatkan para dosen UGM, diharapkan kualitas SDM kita semakin meningkat sehingga struktur organisasi dan tata kerja aparatur pun kian efektif,” kata Meda di Ruang Sidang Pimpinan, Kantor Pusat UGM.
Menurut Meda, dengan 59 organisasi perangkat daerah di Ngada saat ini terlalu besar. Sementara itu, beban kerja aparatur pemerintah daerah terlalu kecil dan tidak sebanding dengan banyaknya organisasi perangkat daerah di sana. “Ini perlu analisis lebih jauh dari para ahli sehingga nanti out put yang diperoleh dari kinerja aparatur kita akan lebih meningkat,”jelas Meda.
Senada denga Meda, Ketua DPRD Ngada, Kristoforus Loko, menilai pelayanan birokrasi di Ngada masih belum sesuai dengan aspirasi masyarakat. Untuk itu, perlu strategi guna menata kembali organisasi dan tata kerja dengan melibatkan UGM. “Apalagi saat ini kita tangah merevisi Perda Nomor 4,5,6, dan 7 Tahun 2008 tentang Struktur Birokrasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah di Ngada,” tambah Kristoforus.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., menyambut baik kerja sama tersebut. UGM saat ini terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan kabupaten/kota di Indonesia, dengan target pada akhir tahun 2012 akan tercapai 100 kerja sama. “UGM terus menambah ‘saudara’ dengan kabupaten/kota di Indonesia. Saat ini baru mencapai 65 dan diharapkan di akhir tahun 2012 sudah terjalin 100 kerja sama dengan kabupaten/kota lainnya,” kata Sudjarwadi.
Sebagai universitas yang cukup tua di Indonesia, UGM terus meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan berbasis teknologi informasi dengan sistem Learning Community sehingga memungkinkan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia untuk belajar bersama. “Bukan hanya di dalam kampus, tetapi masyarakat pun dilibatkan. Hal ini sesuai dengan keinginan UGM untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam keadaban, kemanfaatan, dan kebahagiaan,” pungkas Rektor. (Humas UGM/Satria AN)