YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berupaya melakukan upaya penjaminan mutu kegiatan akademik untuk setiap program studi (prodi). Proses penjaminan mutu internal dan eksternal dilaksanakan secara sinergis di dalam wahana Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT) UGM. Penjaminan mutu eksternal dilakukan melalui Akreditasi Program Studi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang sebagian besar memperoleh nilai A, dan Akreditasi Institusi, yang secara menyeluruh juga mendapat nilai A.
Tidak cukup hanya itu, penjaminan mutu juga dilakukan antar perguruan tinggi di regional ASEAN melalui ASEAN University Network (AUN). UGM bersama dengan UI dan ITB merupakan anggota aktif ASEAN University Network on Quality Assurance (AUN-QA) yang sedang mempersiapkan AUN-Quality-Label untuk Penjaminan Mutu Internal (Internal Quality Assurance, IQA), Institutional Assessment, dan Program Assessment.
Tiga program studi di UGM, yakni Ilmu Farmasi-Fakultas Farmasi, Ilmu Kimia-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Pendidikan Kedokteran-Fakultas Kedokteran, telah dilakukan Actual Quality Assessment dari AUN dengan hasil yang cukup baik. Pada 19-22 Juni 2011, AUN juga melaksanakan Actual Quality Assessment untuk tiga prodi UGM ialah Biologi-Fakultas Biologi, juga Teknik Geologi dan Teknik Sipil-Fakultas Teknik UGM.
Enam assessor AUN yang berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, Philipina, dan Vietnam melaksanakan assessment dengan didampingi 7 pengamat (observers). “Assessor dari AUN mencermati self assessment report (laporan evaluasi diri) dari masing-masing program studi tersebut. Selanjutnya, dilaksanakan Actual Quality Assessment (Assessment Mutu Kenyataan) di lapangan selama dua hari,†kata Ketua Kantor Jaminan Mutu UGM, Prof. Dr. Kirbani Sri Brotopuspito, dalam penutupan AUN the 11 th AUN Actual Quality Assessment di Balai Senat UGM, Selasa (21/6) malam.
Kirbani menyebutkan beberapa hal yang dicermati para assessor dari AUN dalam proses assessment mutu, antara lain, adalah sasaran, tujuan dan harapan dampak pembelajaran, isi program, spesifikasi program, organisasi program, dan konsep strategi didaktik pembelajaran. Di samping itu, dilakukan pula assessment mahasiswa, mutu dosen, mutu tenaga kependidikan, profil mahasiswa, bimbingan/bantuan mahasiswa, fasilitas, penjaminan mutu, evaluasi mahasiswa, perancangan kurikulum, kegiatan pengembangan staf, umpan balik pemangku kepentingan, luaran, dan kepuasan pemangku kepentingan.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam penutupan AUN the 11 AUN Actual Quality Assessment menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kerja keras para assessor yang telah melakukan assessment pada tiga prodi di UGM. Assessment mutu kenyataan (Actual Quality Assessment) diharapkannya mampu mendorong perbaikan kualitas prodi di UGM semakin baik. “Kita harapkan muncul kombinasi dari berbagai formula untuk peningkatan kualitas prodi dengan saling berbagai pengalaman antaruniversitas, baik di lingkungan nasional dan internasional,†katanya.
Direktur Eksekutif AUN, Dr. Nantana Gajaseni, menuturkan kegiatan Actual Quality Assessment semakin meningkatkan komitmen pengelola prodi untuk melakukan perbaikan kualitas, terutama budaya akademik. “Poses perbaikan kualitas akademik tidak bisa dilakukan secara statis, tapi harus dinamis dengan saling berbagi dan tumbuh bersama,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)