UGM memiliki sejumlah rencana stratejik untuk pengembangan universitas, salah satunya yang ditujukan untuk tenaga pendidik/dosen. Dalam renstra telah ditargetkan pada 2014 UGM dapat memiliki staf pengajar yang bergelar profesor atau menjadi guru besar sebanyak 24% .
“Melihat potensi yang ada, kita optimis bisa mencapai renstra, yakni sebanyak 24% dosen sudah menjadi professor,†terang Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (WRS AKSM) UGM, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., Kamis (23/6) di Balai Senat UGM saat memberi sambutan Workshop Jenjang karir Pemangku Jabatan Fungsional Dosen UGM.
Hingga saat ini UGM memiliki sebanyak 2.128 dosen, dan baru 272 orang (13%) dari jumlah tersebut yang mencapai jabatan guru besar. Sementara yang telah meraih gelar doktor sebanyak 546 orang (40%). “Dari jumlah tersebut tidak sedikit yang belum naik pangkat. Terdapat sekitar 25% dosen bergelar doktor tidak naik pangkat selama 10 tahun,â€ungkapnya
Dikatakan Ainun, jumlah dari guru besar merupakan salah satu indikator utama kualitas dari sebuah perguruan tinggi. Selain jumlah, kualitas guru besar juga menjadi indikator utama lainnya.
Menurutnya, pencapaian gelar sebagai guru besar sangat penting untuk universitas. Namun ditekankan olehnya, bahwa yang terpenting sebenarnya bukan hanya pencapaian gelar semata, tetapi produktivitas dan kontribusi yang diberikan untuk masyarakat. “Kalau dosen/guru besar tidak melakukan penelitian dalam jangka waktu tertentu sudah dikategorikan tidak memiliki kualifikasi akademik karena tidak memberikan kontribusi pada masyarakat. Inilah yang menjadi tantangan saat ini,†paparnya.
Workshop diikuti sekitar 250 dosen dengan jabatan Lektor Kepala. Mengahdirkan nara sumber, Prof. Dr. Ir. Bambang Hadisutrisno., DAA., dan Prof. Ir. Wahyudi Budi Sediawan., SU., Ph.D., yang menyampaikan materi mengenai strategi dan kiat-kiat pencapaian gelar guru besar. (Humas UGM/Ika)