• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Pelayanan Kesehatan Pluralistik sebabkan Masyarakat Perkotaan Menjadi Ambigu

Pelayanan Kesehatan Pluralistik sebabkan Masyarakat Perkotaan Menjadi Ambigu

  • 25 Juni 2008, 15:34 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3345

Yogya, KU

Ada tiga faktor penting yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam penyembuhan penyakit, yaitu ekonomi, taksonomi penyakit berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan negosiasi dalam relasi dokter-pasien. Sementara negosiasi terjadi karena adanya pertemuan dua budaya yaitu budaya profesionalisme dokter ‘enkulturasi’ Barat dan budaya pasien.

Demikian dikemukakan Dra Naniek Kasniyah MA, MMEdSc dalam promosi doktor di Ruang Seminar Lantai 5 Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Rabu (25/6). Promovendus mempertahankan hasil Disertasinya yang berjudul ‘Proses Pengambilan Keputusan dalam Penyembuhan Penyakit: Perspektif Antropologi’ di hadapan tim penguji yang diketuai Dr Pujo Semedi. Bertindak selaku promotor Prof Dr Sjafri Sairin MA, dan ko-promotor Prof dr Ahmad Husain Asdie serta ko-promotor Prof Dr Heddy Shri Ahimsa Putra.

Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM kelahiran Jatilawang Purwokerto, 7 Februari 1943 ini menyampaikan data dari hasil penelitiannnya di Yogyakarta, bahwa pelayanan kesehatan yang pluralistik di daerah perkotaaan telah menyebabkan masyarakat menjadi ambigu, yaitu struktur mana yang sepatutnya diikuti, menjadi tidak jelas, sehingga membawa mereka pada pola-pola kehidupan yang bersifat anti struktur yaitu ‘tidak berada di sana dan tidak berada di sini’, tidak mempunyai rujukan yang jelas.

“Ini terjadi pada masyarakat perkotaan menghadapi kondisi penyembuhan penyakit ‘kartu mati’ tampaknya menjadi masalah penting karena penyembuhannya yang sulit untuk mencapai kesembuhan, baik melalui medik modern maupun tradisional,” ujar Naniek Kasniyah, Master of Medical Science lulusan Faculty of Medicine New Castle University Australia ini.

Pengambilan keputusan pasien terjadi pada strategi pasti dan strategi tidak pasti (ambigu), masing-masing dipengaruhi oleh faktor budaya dan kondisi situasional yang berbeda dalam setiap strategi. Pada strategi pertama situasi pasti dalam kondisi tingkat keparahan yang belum parah, semua informan (pasien) mempunyai rujukan yang jelas pada struktur pilihan penyembuhan di perawatan rumah tangga.

Semua informan melakukan perawatan ini dengan rujukan yang paling jelas pada pengetahuan dan pengalaman obat yang digunakan, diperoleh melalui gethok tular, pengetahuan turun temurun dan over the counter (OTC). Paling umum, pengetahuan dan pengalaman kerokan. Strategi 2 informan memilih perawatan modern apabila penyakit dalam kondisi parah.

“Semua informan memilih perawatan modern dengan rujukan yang jelas seperti tingkat keperahan penyakit, informasi dan kemudahan. Selain itum, faktor lain seperti sistem kekerabatan, relasi sosial dan ekonomi merupakan kenungkinan yang diperhitungkan pasien dalam strategi 2 pilihan sumber perawatan modern,” ujar Naniek. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Teliti Indikator Kinerja Angkutan Umum, Imam Basuki Raih Doktor

    Tuesday,17 July 2012 - 7:25
  • Pelantikan 199 Apoteker Baru

    Tuesday,29 July 2008 - 13:33
  • Akses tehadap Pelayanan Dokter Keluarga akan Ditingkatkan

    Thursday,29 March 2007 - 15:45
  • Raih Doktor Usai Teliti Perilaku Pencarian Kesehatan

    Monday,24 October 2016 - 13:27
  • FKG UGM Lantik 34 Dokter Gigi Baru

    Tuesday,27 April 2010 - 11:39

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual