BANTUL-Sebanyak 23 tim dinyatakan lolos uji fungsional Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) 2011 yang berlangsung Sabtu (25/6) di pendopo Pantai Pandansimo, Bantul. Dengan hasil itu, tim-tim tersebut selanjutnya berhak untuk mengikuti uji peluncuran hari Minggu (26/6).
Ketua Panitia Komurindo 2011, Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si., mengatakan dari 23 tim, 14 tim lolos uji fungsional pada sesi pertama dan 9 tim lolos uji fungsional pada sesi retry. “Sebanyak 23 tim dinyatakan lolos dan 17 lainnya gagal, maka 23 tim yang lolos tersebut besok berhak ikut uji peluncuran,†kata Agfianto usai uji fungsional, Sabtu (25/6) sore.
Muatan yang lolos uji fungsional nantinya akan segera diintegrasikan dengan roket. Uji fungsional hari ini diikuti oleh seluruh tim yang berjumlah 40 perwakilan PTN dan PTS di Indonesia yang lolos seleksi. Dua tim yang dikabarkan mengundurkan diri akhirnya mengikuti uji fungsional. Dua tim sempat terlambat datang pada uji fungsional, yakni Garuda Merah-Putih dari Universitas Negeri Jakarta dan Avionic Squad dari Universitas Suryadarma Jakarta. “Keduanya bisa mengikuti uji fungsional dan hanya datang terlambat saja,†imbuhnya.
Uji dimensi dan payload serta lomba uji fungsionalitas ini merupakan acara pembuka sebelum dilaksanakan lomba peluncuran roket besok Minggu (26/6). Agfianto mengatakan kompetisi yang mengambil tema “Attitude Monitoring and Surveillanceâ€, yakni kompetisi untuk mendapatkan juara hasil rancang bangun muatan roket (payload) yang mampu kembali/menuju sasaran yang telah ditentukan (homming) setelah terlepas dan terpisah dari roket peluncur seri RUM70-100-LPN. Roket ini berbahan bakar propelan padat dan dapat mencapai tinggi terbang 2 km. “Nah, prinsipnya uji fungsional kali ini hasil muatannya layak untuk diintegrasikan dengan roket atau tidak. Untuk tim yang tidak lolos, payload-nya akan kembali ke panitia,†terangnya.
Sementara itu, Ketua Seksi Lomba, Triyogatama Wahyu Widodo, M.Kom., menjelaskan persyaratan muatan roket yang dilombakan pada Komurindo 2011 berbentuk silinder berisi rangkaian elektronik dan sistem akuator yang berfungsi sebagai perangkat telemetri untuk meteorologi dengan menggunakan tiga macam sensor, yakni temperatur, tekanan, dan kelembaban. Pemandu arah terbang muatan menuju sasaran menggunakan kompas dan bersifat autonomous sekaligus dapat berkomunikasi dengan sistem kendali operator di ground segment, ukuran dimensinya: diameter 100 mm, tinggi 200 mm, dan berat maksimal 1.000 gram.
Uji fungsionalitas dilakukan beberapa tahap, yang meliputi uji telecommand, uji static, pengujian attitude monitoring and surveilance payload, serta uji lisan. “Dengan begitu, besok bisa menjadi ajang peluncuran tersibuk hingga lebih dari 30 tim. Untuk tahun lalu, dari 40 tim yang lolos hanya sekitar 25 tim,†kata Yoga.
Pada uji peluncuran roket direncanakan Mendiknas M.Nuh akan hadir dan menyaksikan kompetisi tersebut. Nantinya, usai mengikuti seleksi uji fungsional dan uji terbang, para peserta Komurindo juga harus melakukan presentasi data hasil uji terbang. Komurindo 2011 diselenggarakan oleh DP2M Ditjen Dikti bekerja sama dengan UGM, Lapan, Pemkab Bantul, dan AAU. (Humas UGM/Satria AN)