BANTUL-Tim Gama-Sat 1 UGM meraih juara kategori desain terbaik Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) 2011 yang digelar di Bantul, 25-27 Juni 2011. Tim Gama-Sat 1 beranggotakan tiga mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin UGM, yakni Luiz Rizki Ramelan, Fahmi Bashar, dan Hari Maghfiroh, dengan dosen pembimbing Eka Firmansyah, S.T., M.Eng., Ph.D.
Kemenangan tersebut disampaikan perwakilan dewan juri Komurindo 2011, Dr. Ir. Endra Pitowarno, ketika mengumumkan para pemenang Komurindo 2011 di Kompleks Parasamya, Pemda Bantul, Senin (27/6) sore. Hadir dalam acara penutupan dan pengumuman pemenang Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dikti, Prof. Dr. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., Sekda Bantul, Drs. Riyantono, M.Si., dan perwakilan dari AAU dan Lapan.
Selain Gama-Sat 1, Mata Dewa dari Universitas Negeri Surabaya meraih juara untuk kategori terfavorit. Sementara itu, Electron Legacy dari ITB meraih juara kategori kreativitas terbaik. Ketiga tim ini berhak mendapatkan tropi dan piagam serta uang pembinaan sebesar dua juta rupiah.
Secara lengkap, tim-tim yang meraih juara pada Komurindo 2011 ialah EEPISky G-02 dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sebagai juara 1, Eagle One dari Politeknik Negeri Bandung menjadi juara 2, dan juara 3, Starpens-01 dari PENS. Berikutnya, juara harapan 1 RTS-X2 dari Universitas Komputer Indonesia Bandung, juara harapan 2 tim Barelang Sky-01 dari Politeknik Negeri Batam, dan juara harapan ketiga diraih MDP Ring dari STMIK MDP Palembang.
Dalam Komurindo kali ini, juara 1 memperoleh uang pembinaan 10 juta rupiah, sedangkan juara 2 dan 3 berturut-turut berhak atas uang pembinaan 8 juta dan 6 juta rupiah. Untuk juara harapan 1-3, pemenang mendapatkan uang pembinaan sebesar 4 juta rupiah. Penghargaan kepada pemenang 1-3 diserahkan langsung oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dikti, Prof. Dr. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo.
Dalam sambutannya, Suryo Hapsoro berharap melalui Komurindo 2011 mahasiswa dapat belajar untuk merumuskan dan mencari solusi permasalahan yang dijumpai pada waktu kompetisi ketika mereka terjun di masyarakat maupun dunia kerja. “Ya, seperti inilah hidup yang sebenarnya. Ada persoalan yang harus dicarikan solusi secara bersama-sama dan gotong-royong,†kata Suryo.
Suryo mengingatkan kepada mahasiswa tentang tiga pilar untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi termasuk pada sebuah kompetisi, yakni resource sharing, integrasi proses, dan pemanfaatan teknologi informasi. Dengan mensinergikan ketiga pilar itu, nantinya akan dihasilkan sebuah karya anak bangsa yang bermanfaat bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa. “Diharapkan hasil yang lebih baik dan bermanfaat bagi kemajuan Indonesia yang lebih berkarakter,†pesannya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Komurindo 2011, Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si., menjelaskan para peserta Komurindo 2011 telah melalui proses yang cukup panjang menuju kursi pemenang, mulai dari seleksi proposal, uji fungsional dan integrasi muatan, uji terbang muatan, hingga presentasi data hasil uji terbang. Dari 40 tim, 23 tim dinyatakan lolos uji fungsional dan 21 tim berhasil meluncurkan roketnya pada Minggu (26/6) kemarin di Pantai Pandansimo, Bantul. “Kemarin dua tim mengundurkan diri. Mudah-mudahan dengan kompetisi ini ke depan bisa kita tingkatkan lagi,†kata Agfianto.
Komurindo 2011 sudah empat kali digelar di Bantul. Kompetisi ini bertujuan untuk menyiapkan bibit unggul yang berminat untuk menggeluti teknologi kedirgantaraan, khususnya peroketan, melalui sarana space education dan meningkatkan rasa cinta dirgantara kepada masyarakat luas menuju kemandirian Indonesia di bidang teknologi peroketan. Acara ini diselenggarakan oleh DP2M Ditjen Dikti dan merupakan hasil kerja sama UGM, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Pemkab Bantul, dan AAU. (Humas UGM/Satria AN)