• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kekerasan Seksual pada Anak Tinggalkan Trauma Lebih Lama

Kekerasan Seksual pada Anak Tinggalkan Trauma Lebih Lama

  • 28 Juni 2011, 16:59 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 8098
Kekerasan Seksual pada Anak Tinggalkan Trauma Lebih Lama

YOGYAKARTA – Trauma psikologi pada anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual sulit dihilangkan dari ingatan korban. Terlebih lagi apabila pelaku masih berada dan tinggal tidak jauh dari lingkungan si anak. “Ada rasa takut karena pelakunya adalah orang dekat, sebelah rumah atau serumah. Jadi, pelaku kekerasan seksual pada anak diharuskan keluar dari lingkungan si anak agar tidak menimbulkan rasa trauma,” kata psikolog UGM, Prof. Dr. Endang Ekowarni, dalam diskusi kajian ilmiah perkembangan anak di University Club, Selasa (28/6).

Guru Besar Psikologi UGM ini menambahkan tidak mudah bagi anak untuk melepaskan trauma karena kebanyakan pelaku masih dalam lingkungan si anak. Dengan begitu, trauma yang terbangun dalam memori mengikuti karakter perkembangan anak. “Sesuatu yang dipikirkan terus akan menjadi sebuah obsesi sehingga muncul perilaku karena imajinasi erotis,” katanya.

Ekowarni mengibaratkan orang yang belum pernah minum anggur, sekali mencoba, meski tidak enak, tetap berusaha untuk mengulangnya kembali. “Besar kemungkinan si anak saat remaja atau dewasa mencoba kembali pengalaman yang tidak mengenakkan meski tidak dengan pelaku yang sama,” terangnya.

Anehnya, hakim atau jaksa di pengadilan belum sepenuhnya mempercayai pengakuan anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual. Tidak jarang di setiap persidangan, hakim mendatangkan psikolog untuk memberikan pendapat atas pengakuan korban. “Dalam kasus pelecehan seksual, kebanyakan anak-anak tidak pernah berbohong meski dalam visum sering disebutkan organ kelamin anak mengalami luka atau trauma akibat benda tumpul,” katanya.

Menurut Ekowarni, anak yang kerap berbohong bisanya untuk hal-hal khusus terhadap sesuatu yang tidak disukainya, misalnya saat ditanya apakah sudah makan, sudah mandi, atau sudah mengerjakan PR. “Tapi jika korban pelecehan seksual, pasti dia tidak akan berbohong karena organ seksual mereka masih mengalami sakit dan nyeri,” tuturnya.

Untuk lebih mengetahui tentang psikologi perkembangan anak, Ekowarni menyarankan para penegak hukum untuk lebih banyak membaca buku perkembangan anak. Pasalnya, masih banyak anak-anak korban kekerasan dan pelecehan seksual yang belum mendapat perlindungan optimal. “Pekerjaan anak adalah bermain, tapi kenyataan di Indonesia mereka diajak bekerja dan dijual sebagai komoditas,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Meneliti Sanksi Kebiri Kimia Bagi Pelaku Kekerasan Seksual Anak

    Thursday,03 October 2019 - 7:53
  • Pakar UGM: Butuh Konsistensi Penerapan Aturan Kebiri Pedofil Untuk Efek Jera

    Tuesday,05 January 2021 - 13:42
  • PSSAT UGM dan One Billion Raising Yogyakarta Mengampanyekan Kesadaran Melawan Kekerasan Seksual

    Monday,03 April 2017 - 19:17
  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual

    Tuesday,17 May 2022 - 21:38
  • UGM Bentuk Unit Layanan Terpadu Tangani Kasus Kekerasan Seksual

    Wednesday,13 January 2021 - 0:23

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual