• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Raih Doktor Usai Teliti Perdagangan Intra Industri Indonesia-ASEAN

Raih Doktor Usai Teliti Perdagangan Intra Industri Indonesia-ASEAN

  • 29 Juli 2011, 10:38 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7255

Perdagangan Intra Industri (PII) merupakan solusi penting bagi perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Pada awalnya, PII berkembang sebagai akibat kerja sama antarnegara anggota blok perdagangan dalam melakukan liberalisasi. Sejak adanya liberalisasi di kawasan ASEAN melalui AFTA pada tahun 2010, PII menjadi hal penting sebagai ukuran tingkat integrasi perdagangan ASEAN.

Dari sejumlah penelitian yang mengkaji perdagangan intra industri di kawasan ASEAN tampak bahwa tingkat PII masih sangat kecil. Tingkat PII yang kecil ini menunjukkan perdagangan yang terjadi di kawasan ASEAN lebih kepada perdagangan inter industri dibandingkan dengan intra industri. “Namun demikian, indeks PII di wilayah Asean dari tahun ke tahun pada umumnya semakin meningkat. Hal ini berarti semakin meningkatkan integrasi perdagangan di kawasan tersebut,” kata Pauline Henriette Pattyarine dalam ujian terbuka program doktor FEB UGM, Kamis (28/7), di FEB UGM.

Berangkat dari fenomena tersebut, Pauline melakukan penelitian untuk melihat kemampuan Indonesia dalam melakukan PII dengan anggota ASEAN lainnya dalam upaya meningkatkan intensitas integritas perdagangan, khususnya di sektor prioritas pada produk berbasis kayu dan karet. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap masing-masing output industri besar dan sedang merupakan yang tertinggi dari semua faktor yang ada. Fenomena ini terjadi terutama pada produk mebel dan produk dari karet karena tingginya modal yang digunakan. “Utilisasi kapasitas terpasang yang rata-rata melebihi 75% turut berperan penting dalam peningkatan output industri,” imbuh wanita kelahiran Amurang, Sulawesi Utara, 22 Maret 1969 ini.

Hasil penelitian lain menunjukkan kinerja output industri yang menjadi determinan PII terbukti ikut mendukung PII. Apabila output industri dalam negeri ditingkatkan akan turut meningkatkan perdagangan intra industri Indonesia dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dalam disertasi berjudul 'Determinan Perdagangan Intraindustri Indonesia-ASEAN 3 Produk Berbasis Kayu dan Karet, 2000-2006”, Pauline menyebutkan produk yang mengalami PII paling tinggi ialah produk berbasis karet, selanjutnya mebel dan kayu lapis untuk industri besar dan sedang.

Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya upaya untuk meningkatkan jumlah modal per jam tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja agar nilai output untuk produk berbasis kayu dan karet ikut meningkat. “Adanya pertambahan modal per jam kerja tenaga kerja akan menaikkan produktivitas tenaga kerja yang ada. Demikian halnya kenaikan jumlah modal per jam kerja dan produktivitas tenaga kerja akan meningkatkan output yang pada akhirnya mendorong naiknya PII Indonesia dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand,” kata doktor UGM ke 1.439 ini. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Demam Berdarah Dengue

    Thursday,18 January 2018 - 15:02
  • Raih Doktor Usai Teliti Geostrategi Wilayah Batam

    Tuesday,18 April 2017 - 13:52
  • Teliti Saham IPO, Arni Raih Doktor

    Wednesday,10 April 2013 - 11:04
  • Raih Doktor Usai Teliti Sektor Perbankan di ASEAN

    Tuesday,29 December 2020 - 17:55
  • Teliti Sistem Saraf Otonom, Dosen FK Raih Doktor

    Monday,02 December 2013 - 14:55

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual