
Sistem pengelolaan limbah padat di kota menjadi sistem teknis besar yang melibatkan banyak faktor, seperti lingkungan, teknologi, orang, bisnis, politik, pendidikan, dan penelitian. Sistem ini juga diharapkan menjadi aspek keberlanjutan dari sistem pengelolaan limbah. Demikian dikemukakan Kamran Rousta, dosen dan peneliti Boras University, Swedia, dalam Seminar Swedish Waste Management System: Lesson, Learn, and Possible, yang diadakan di KPTU Fakultas Teknik, Rabu (10/8). Seminar merupakan hasil kerja sama Gama Cendikia, Cendikia Teknika, dan Fakultas Teknik UGM.
Di hadapan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Teknik UGM, Rousta menuturkan apabila berbagai faktor digabung menjadi sebuah sistem besar, Municipality Solid Waste Management Systems (MSWM) berubah menjadi fenomena yang sangat rumit sebab faktor-faktor tersebut memainkan peran yang berbeda. “MSWM ini berdasar jenis sistem. Sebagaimana jenis MSWM yang dipergunakan di Boras, sebuah kota di Swedia, maka sistem itu membutuhkan orang untuk berkontribusi pemisahan limbah pada sumbernya,†ujarnya.
Cara-cara ini memberi kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi dan mengambil tanggung jawab dalam pengelolaan limbah. Meski begitu, sistem ini dilengkapi dengan teknologi yang diperlukan untuk mengambil limbah. “Hanya saja, efisiensi lebih terlihat saat orang melakukan pemisahan limbah. Oleh karena itu, melalui pendidikan publik, cara-cara ini mampu meningkatkan pengelolaan limbah di kota Swedia,†katanya.
Dengan berbagai cara yang dilakukan, menurut Rousta, akan muncul metode yang tepat dalam pengelolaan limbah di setiap komunitas. Metode ini menjadi dasar seluruh warga untuk berpartisipasi dengan cara mensourting sumber limbah. Sistem ini menjadi dasar teknologi, sebagai contoh sistem manajemen limbah di Boras.
Di sini, sistem ini lebih menekankan pada pemilahan. Sistem ini telah tumbuh cepat selama 20 tahun terakhir dan menjadikan kota ini menjadi terdepan di negara Swedia dalam pengelolaan limbah. “Ada berbagai metode treatment biologis yang dipakai, seperti insinerator untuk energi dari limbah serta pemisahan berbagai jenis limbah dalam rangka untuk mendaur ulang bahan-bahan yang dapat digunakan,†terangnya. (Humas UGM/ Agung)