YOGYAKARTA – Sugito, 36 tahun, tampak sumringah. Maklum, ia tidak lagi harus berjalan berkilo-kilometer untuk mengambil air atau menunggu bantuan air datang ke desanya. Kini, bak penampungan air di sungai Krasak yang ada di bawah kaki Merapi telah beroperasi kembali. Sebelumnya, bak itu rusak dihantam oleh lahar dingin Merapi.
Laki-laki yang menetap di Desa Girikerto, Turi, Sleman, ini masih ingat kala ia bersama dengan warga yang lain secara swadaya membangun bak itu. Butuh waktu selama 10 bulan bagi mereka untuk membangun reservoir dan memasang saluran pipa air baru. Mereka rela menggotong semen, pipa, dan kantong pasir ke tempat sumber air yang berjarak 5 kilometer atau membutuhkan waktu 1,5 jam menuju lokasi. “Semuanya swadaya, sampai akhirnya dibantu oleh UGM,†kata Ketua Paguyuban “Krasak Lestariâ€, organisasi kelola air desa Wonokerto dan Girikerto.
Sugito merupakan salah satu dari 1.200 KK dari Desa Girikerto dan Wonokerto yang membutuhkan ketersediaan bak penampungan air dari sungai Krasak. Kini, atas bantuan kerja sama UGM-Baznas, melalui program mahasiswa KKN PPM UGM, saluran sumber air sudah selesai dibangun sejak pertengahan Juli lalu. “Tiga bak air yang sudah bangun, dikerjakan oleh masyarakat secara bergiliran,†kata Manajer KKN PPM, Dr. Irkham Widiono di sela-sela kunjungan ke lokasi KKN PPM UGM, Senin (22/8), sore di Desa Girikerto.
Lebih lanjut, Irkham menuturkan UGM membuat rancang bangun dan membantu pengadaan pipanisasi guna membangun kembali sumber penampungan mata air untuk dialirkan kembali ke warga. “Kita juga buat bak penampung induk sebanyak 8 buah berukuran 1,5 x 1,5 meter,†ujarnya.
Yang menarik, menurut Irkham, selama proses pengerjaan, semua elemen masyarakat bahu-membahu membantu. Pengerjaannya pun tidak mudah karena untuk mencapai lokasi harus melalui jalan setapak. “Semen dan baja digendong melewati jalan setapak. Semua bekerja sama,†katanya.
Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, M.Sc., Apt., menyampaikan selamat kepada mahasiswa KKN PPM yang telah berhasil mengajak warga untuk membangun bak penampungan air. “Selamat kepada mahasiswa. Saya memberi apresiasi atas keberhasilan melakukan pemberdayaan masyarakat secara bersama-sama. Justru ke depan, kerja sama dengan penduduk terus berlanjut,†katanya.
Kini, mahasiswa KKN PPM dan Tim DERU UGM terus melakukan monitoring pembuatan bak pembagi air yang disalurkan ke setiap rumah warga dengan tujuan agar semua mendapat air bersih. (Humas UGM/Gusti Grehenson)