KP4 UGM berhasil mengembangkan GAMA BURGER Pakan Ikan sebagai alternatif pakan ikan. GAMA BURGER ini merupakan hasil teknologi fermentasi pakan komplit (fermented complete feed), yang terdiri atas bahan-bahan tepung ikan, pollard, roti afkir, daun, molasses, dan vitamin. Dalam proses fermentasinya, semua bahan ini difermentasi selama 3 hari dengan multimikrobia.
Prof. Dr. Ali Agus, D.A.A., D.E.A. selaku Kepala Bidang Hewan Ternak KP4 UGM mengatakan burger pakan ikan hasil karya KP4 UGM ini telah diuji coba pada ikan bawal di kolam Kalitirto, Kalasan, Sleman, selama lima bulan. Pemberian burger pakan ikan sebesar 10% dari biomasa mampu memberi nilai efisiensi sebesar 40%. Hasil ini dinilai sangat menguntungkan bagi peternak ikan. “Dengan burger pakan ini tentu bakal mampu menjawab problem yang sering dihadapi dalam budidaya ikan selama ini di mana biaya pakan biasanya sangat tinggi, melebihi 50 % biaya produksi,” ujar Ali Agus di KP4 UGM, Selasa (23/8).
Dikatakan Ali Agus bahwa tingginya biaya yang dihadapi peternak ikan selama ini akibat mahalnya sumber protein pakan berupa tepung ikan. Oleh karena itu, adanya alternatif bahan pakan yang bernilai protein tinggi ini diharapkan mampu mengurangi penggunaan tepung ikan. Data angka hasil uji coba menunjukkan pemberian GAMA BURGER seharga Rp3.200,00/kg dapat menghasilkan bawal dengan variasi berat dari 4 ons hingga 1 kg per ekor. Hasil yang signifikan ini disebabkan pakan dalam bentuk powder. “Sementara pemberian pakan ikan pellet pabrik komersial hanya menghasilkan berat ikan di bawah 0,5 kg, padahal harga pakan senilai lebih dari Rp7.000,00. Pemberian burger pakan ikan inilah yang akan dikembangkan lebih lanjut. Dengan pengolahan menjadi pellet ikan, nantinya diharapkan mampu memberikan nilai keseragaman dalam porsi pakan komplit antara sumber energi, protein, dan vitamin,” jelas staf pengajar Fakultas Peternakan UGM ini.
Kepala KP4 UGM, Dr. Cahyono Agus, menambahkan untuk lebih memantapkan penggunaan burger ikan, KP4 UGM pada hari Sabtu, 20 Agustus 2011, mengadakan pelatihan sebagai bentuk desiminasi hasil teknologi tepat guna. Pelatihan yang diikuti oleh praktisi dari masyarakat umum, peternak ikan, mahasiswa, dan dosen ini tidak hanya diisi dengan teori, tetapi juga praktik dan kunjungan ke kolam ikan KP4.
Menurut Cahyono Agus, pengembangan GAMA BURGER ini merupakan bentuk konsep agribisnis berbasis pertanian terpadu yang merupakan model pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for Sustainable Development/EfSD) di KP4. Pengembangan budidaya yang merupakan bentuk kolaborasi aspek akademisi dan praktisi diharapkan dapat dikembangkan lebih luas untuk masyarakat pada umumnya. “Rencananya, pelatihan juga akan diberikan kepada korban bencana Merapi yang gagal panen ikan lele karena mahalnya harga pakan ternak,” tutur Cahyono Agus. (Humas UGM/ Agung)