YOGYAKARTA – Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, dan mahasiswa KKN PPM UGM meresmikan kampung Basen, Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta sebagai kampung wisata yang berbasis potensi UMKM, Selasa malam (23/8). Peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti oleh Walikota, yang disaksikan oleh Dimas dan Diajeng Kota Yogyakarta. Selain itu, diluncurkan pula website rwo4basen.com.
Pengembangan desa wisata Basen merupakan hasil program mahasiswa KKN PPM UGM Unit 61, yang selama kurang lebih 50 hari melaksanakan pemetaan dan pengembangan potensi kerajinan perak dan logam, kesenian, serta kuliner sebagai daya tarik wisata. Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa yang telah mengadakan program tersebut. Menurutnya, pengenalan wisata ini sejalan dengan tren yang dilakukan berbagai negara di dunia, yang menempatkan sektor wisata sebagai basis pertumbuhan ekonomi. “Sektor pariwisata itu memberikan andil sekitar 15-16 persen pertumbuhan ekonomi negara sehingga banyak negara yang melirik industri wisata untuk dikembangkan,†katanya.
Lebih jauh Herry menambahkan industri pariwisata menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Sektor wisata yang diunggulkan setidaknya memenuhi beberapa hal yang kerap diinginkan para wisatawan ialah apa yang dapat dilihat, yang dapat dimakan, yang dapat dibeli, dan yang unik serta dinikmati. “Sehingga dibutuhkan peran kreativitas,†imbuhnya.
Mahasiswa KKN PPM, Ferry Setiawan, mengatakan dengan pengenalan kampung wisata Basen diharapkan warga siap mengembangkan diri sebagai masyarakat yang mampu mengoptimalkan potensi daerahnya menjadi daya tarik wisata. Ia menyebutkan selama ini Kotagede merupakan daerah penghasil kerajinan perak terbesar di Indonesia. Kerajinan perak ini menjadi daya tarik utama pariwisata. Namun, Desa Basen memiliki keunikan tersendiri, yang berpotensi untuk dikembangkan. Keunikan dan aksesibilitas yang baik itu dikembangkan untuk mendukung pariwisaya Kotagede sebagai ‘living museum’, yang menawarkan pengalaman pariwisata dengan menggugah kelima indera wisatawan, yakni sight, smell, sound, taste, dan touch.
Pembuatan website yang dibuat oleh mahasiswa KKN PPM, diharapkan Ferry dapat semakin memperkenalkan Basen sebagai tujuan wisata dari dalam dan luar negeri. “Tren wisatawan dunia saat ini, mereka lebih dulu berkunjung ke internet sebelum memutuskan berwisata. Adanya website, harapan kita kian meningkatkan jumlah wisatawan,†katanya.
Ketua RW 04 Basen, Wahono, mengatakan rintisan pengenalan kampung wisata yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM dirasakan manfaat yang sangat besar bagi warga Basen. Secara terang-terangan, ia mengaku puas atas pelaksanaan program yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa. “Jika tiap tahun ada kegiatan KKN di Basen, saya rasa manfaatnya sangat membantu warga Basen,†tuturnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)