YOGYAKARTA – Anda penggemar berat es krim atau siomay? Tidak ada salahnya jika mencoba menikmati jajanan kedua menu kuliner ini di ‘Bakul Siomae’ yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km 6,5, Sleman. Di kedai usaha milik Mirza Akbar, mahasiswa Jurusan Ilmu dan Industri Peternakan Universitas Gadjah Mada ini disuguhkan berbagai menu es krim. Berbagai variasi bentuk penyajian es krim dapat ditemukan di tempat ini, ice cream regular sundae flavored, premium sundae flavored, special yummy, floata de coco, dan banana split.
Tiap menu dapat dipesan sesuai dengan cita rasa dan selera masing-masing pembeli. Ada rasa coklat, strowberi, vanila, durian, dan moka. Harganya pun terjangkau, mulai Rp5.000,00 hingga Rp7.500,00. Untuk es krim banana split, akan disajikan semangkuk es krim dicampur dengan dua pisang yang dibelah dan dilumuri susu juga coklat butir. Sementara itu, floata de coco merupakan minuman ringan yang dicampur es krim dan nata de coco.
Kepada wartawan, Selasa (6/9), manajer ‘Bakul Siomae’, Joko Triono, mengatakan tidak hanya es krim yang disajikan sebagai menu utama, ‘Bakul Siomae’ juga menyediakan menu siomay dengan rasa ikan tenggiri plus sajian tahu, kentang, jamur kuping, bihun, jagung, dan bunga sedap malam dengan kuah kaldu ikan tenggiri. â€Yang berbeda, isi siomay lebih banyak sayur-mayurnya,†katanya berpromosi. Meski baru tiga bulan berdiri, Bakul Siomae sudah memiliki pelanggan tetap. Namun, es krim tetap menjadi daya tarik pembeli.
‘Bakul Siomae’ merupakan salah satu unit usaha milik Mirza Akbar yang telah melebarkan sayap usaha dengan membuka gerai sendiri. Hal itu menjadi konsekuensi atas komitmennya untuk menjadi wirausaha mandiri setelah meraih penghargaan Shell LiveWIRE Business Start-Up Awards 2010. Mereka dipilih di antara 378 tim yang mengikuti kompetisi kala itu.
Berkat kemenangan tersebut, uang sejumlah 20 juta rupiah dan pembinaan selama dua tahun berhak didapatkan. Dari uang itulah, akhirnya dimulai usaha dengan menjual beberapa es krim dalam bentuk cup berlabel Yogya Es Krim ke berbagai resto. Tak puas atas satu resto, Mirza merambah ke resto dan kantin di Yogya, Solo, dan Sragen. “Tiap hari, kita menerima pesanan hampir 10 ribu cup tiap hari,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)