Kelompok tari mahasiswa UGM, D’japan Odori Holic (D’JOH), merebut juara tarian terbaik festival kesenian tradisional Yosakoi dalam Rangkaian Cross Culture Festival (CCF) 2008 yang diadakan oleh Konsulat Jenderal Jepang Surabaya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dilaksanakan di lapangan Taman Bungkul, Surabaya. Selain tari Yosakoi, festival ini juga dimeriahkan dengan tari Remo yang diikuti 25 tim yang berasal dari beragam kalangan,mulai pelajar sekolah dasar, mahasiswa higga pelatih tari.
Dalam rangkaian acara Cross Culture Festival 2008, D’JOH merupakan satu-sarunya peserta dari Luar Surabaya. Diantara 20 anggota rombongan terdapat eman mahasiswa Jepang yang kuliah di program Inculs UGM dan sisanya mahasiswa FIB UGM.
Shikiraya Unisia, jurusan sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM mengungkapkan penampilan D’JOH selain satu-satunya kelompok yang berasal dari luar kota Subaya. Sekaligus pengalaman pertama kali bagi kelompok ini mengikuti festival yang sudah diadakan selama enam tahun ini.
“Dalam festival kali ini penampilan D’JOH terasa sangat spesial karena juga satu-satunya kelompok yang beranggotakan 20 orang dan 6 diantaranya adalah mahasiswa asli Jepang yang sedang mempelajari bahasa indonesia di UGM,†katanya.
Dalam penampilannya D’JOH mengenakan kostum kimono bercorak batik. Sesuai dengan tarian dari asalnya, tarian Yosakoi harus dibawakan sekitar 20 orang karena dianggap sebagai tarian massal. Di kota Yosakoi Jepang sendiri, tarian sering digunakan sebagai tarian selamat datang.
“Saat di Surabaya, meski tampil tanpa mengenakan alas kaki, kelompok tari kita tetap powerful. Mizuho Lino, mahasiwa Jepang asal Sitama, mengungkapkan dirinya ikut serta dalam festival itu menambah pengalaman sekaligus untuk senang-senang,†jelasnya,
Diakui Shikiraya Unisia, sesuai dengan tema dan tujuan diselenggarakannya acara CCF 2008, keikutsertaan D’JOH benar-benar dapat memberikan gambaran tentang arti persahabatan antara kedua negara Jepang dan Indonesia sehingga mendapat penilaian tersendiri dari tim penilai.
“Gabungan dari mahasiswa Indonesia dan jepang melebur menjadi satu dalam kesenian tanpa perantara siapapun, mendapat perhatian khusus tim juri,†ungkapnya.
Setelah menjadi juara terbaik dalam acara ini, kata Shikiraya, D’JOH berkesempatan untuk tampil dalam puncak acara peringatan 50 tahun kerjasama Indonesia dan jepang yang akan digelar pada tanggal 27 juli 2008 di Gedung Senayan, Jakarta. (Humas UGM/Gusti Grehenson)