YOGYAKARTA – Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM meluncurkan program penambahan rumah dan motor pintar di DIY, yang terdiri atas 7 rumah pintar (rumpin) dan 8 motor pintar (torpin). Hal itu ditandai dengan peluncuran website rumah dan motor pintar wilayah DIY yang berlangsung di Ruang Sidang LPPM UGM, Minggu (9/10).
Ketua II SIKIB, Ibu Djoko Suyanto, dalam pidato sambutan yang dibacakan Ibu Dani Hendarman Supanji menuturkan program rumah dan motor pintar merupakan implementasi dari program pilar Indonesia pintar yang dicanangkan oleh SIKIB. Program ini telah berkembang pesat dan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan saat ini terdapat 253 buah rumah pintar, 145 buah mobil pintar, 402 motor pintar, dan 3 buah kapal pintar. “Jumlah ini akan terus bertambah di masa mendatang dengan target rumah pintar sebanyak 500 buah hingga tahun 2014,†katanya.
Ditambahkan bahwa SIKIB menyambut baik peluncuran website rumah dan motor pintar di wilayah DIY yang diselenggarakan oleh LPPM UGM. Keberadaan website tersebut, menurutnya, semakin menarik bagi pihak pengelola untuk meningkatkan jejaring serta meningkatkan capacity building di bidang teknologi informasi. “Kita harapkan juga akan meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi rumah dan motor pintar,†ujarnya.
Kepala Bidang Pengembangan dan Layanan Riset Industri LPPM, Dr. Yusril Yusuf, mengatakan sasaran kegiatan rintisan rumah pintar adalah masyarakat pedesaan dan perkotaan yang dipandang perlu mendapat fasilitasi untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, kecakapan hidup, dan pengembangan sikap mental kepribadian dalam upaya menyelaraskan dengan perkembangan masyarakat. Menurutnya, keberadaan rumah pintar dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat setempat, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua laki-laki dan ibu rumah tangga. “Bisa mewujudkan masyarakat yang kreatif, inovatif dan memiliki jiwa entrepreneur berbasis budaya setempat,” ujarnya.
Sebelumnya, LPPM UGM mengadakan pelatihan dan pendampingan pembuatan website bagi pengelola rumah dan motor pintar. Menurut Yusril, pelatihan ini dirasakan manfaatnya oleh pengelola rumah dan motor pintar untuk mengenalkan kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat luas. Salah satu kendala yang dihadapi pengelola rumah dan motor pintar adalah keterbatasan pengetahuan tentang teknologi informasi. “Sekitar 14 pengelola rumah dan motor pintar Kabupaten Bantul dan Kulon Progo sudah mendapat pendampingan,†katanya.
Salah satu pengelola motor pintar asal Bantul, Saiful Hadi, kepada wartawan menuturkan dirinya sudah merintis kegiatan taman bacaan masyarakat melalui perpustakaan keliling selama empat tahun. Hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri. Dengan mengandalkan sepeda motor butut, tiap hari Sabtu dan Minggu, Saiful berkeliling di delapan lokasi di sekitar Bantul. Saiful mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukannya. Bahkan banyak pihak yang kini justru memberi bantuan buku kepadanya. Koleksi buku untuk perpustakaan keliling miliknya sudah mencapai 15 ribu eksemplar. “Paling senang itu, saat saya datang, anak-anak datang baca atau pinjam buku,†katanya.
Bapak dua anak ini tidak hanya datang tiap hari libur saja. Saat terjadi bencana, seperti gempa dan erupsi Merapi beberapa waktu lalu, ia tidak segan-segan berkeliling ke berbagai tempat pengungsian. Bahkan, Saiful rela selama tiga hari tidak pulang ke rumah demi menghibur pengungsi lewat buku yang dipinjamkan untuk dibaca. (Humas UGM/Gusti Grehenson)