Mahasiswa UGM kembali berpartisipasi di kancah internasional. Kali ini, tim UGM yang beranggotakan Adhita Sri Prabakusuma (Fakultas Pertanian), Adi Trimulyo (Fakultas Teknologi Pertanian), Artina Prastiwi (Fakultas Kedokteran Hewan), dan Putri Sekar Pertiwi (Fakultas Pertanian) berhasil lolos seleksi untuk mempresentasikan karya ilmiah mereka dalam dua konferensi internasional sekaligus. Pertama, dalam The Second Annual Indonesian Scholars Conference (AISC) 2011 di Asia University, Taichung, Taiwan R.O.C. Berikutnya, dalam Annual Meeting of Science and Technology Studies (AMSTECS) pada 10-12 Juni 2011 di Tokyo Institute of Technology dan The National graduate Institute for Policy Studies.
Konferensi internasional AISC, Taiwan, diprakarsai oleh Ikatan Mahasiswa Muslim Indonesia yang sedang menempuh studi di Taiwan dengan tema Becoming “Asian Tiger” Through Modern Agriculture-Based Industry: Revitalization and Modernization of Education, Technology, Economy, and Investment Climate in Agricultural Sector. Sementara itu, AMSTECS, Jepang, diselenggarakan oleh Institute of Science and Technology Studies (ISTECS).
Adhita Sri Prabakusuma mengatakan dalam AISC, Taiwan, timnya mempresentasikan paper kelompok yang berjudul Soy-Sauce Making with Fortification of The Gracilaria Flour. Paper mengangkat tema inovasi teknologi pangan, yakni pembuatan kecap rasa udang berbahan dasar udang. Produk didapat dengan mengolah dan memfermentasikan kembali tempe kedelai yang telah basi dengan penambahan tepung Gracilaria(agar-agar) sebagai penstabil. “Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil kecap rasa udang dengan perlakuan penambahan ragi mempunyai viskositas (kekentalan) yang mirip dengan kandungan protein 5,5% dan secara organoleptik disukai panelis,†tuturnya belum lama ini.
Dalam AMSTECS, Jepang, empat sekawan ini mempresentasikan dua paper yang telah dipublikasikan, yakni Agriculture-Husbandry Innovation Program: Dissemination of Good Bacteria-1 (GB-1) Bio-activator Technology Through Community Development Strategy dan Antiviral Activity Test of God Crown (Phaleria Macrocarpa) Infusion Extract to Inhibit the Replication of Avian Influenza as In-ovo for Providing Organic Adjuvant Vaccine in Asia.
Dalam paper pertama diuraikan konsep dan strategi pemberdayaan masyarakat peternak desa berbasis diseminasi teknologi tepat guna melalui aplikasi bioaktivator Good Bacteria-1 (GB-1) untuk pengolahan limbah organik di peternakan rakyat. Bioaktivator GB-1 adalah konsorsium inokulum mikrobia yang ditemukan oleh Ir. Gembong Danudiningrat dari Yogyakarta. “Program pemberdayaan masyarakat yang kami ajukan bertajuk ‘Program Inovasi Peternakan (Provita) “TERSENYUM†(Terampil, Sehat, Nyaman, dan Mandiri)’,†jelas Adhita.
Program inovasi peternakan yang dilaksanakan meliputi pendekatan sosial, aplikasi teknologi fermentasi pembuatan pupuk organik super, pupuk cair dan bioinsektisida, serta suplementasi pakan ternak. Berikutnya, jerami fermentasi, penganugerahan peternak berprestasi ANDINI (Aktif, Dinamis, dan Inovatif), kandang HIAS (Hijau dan Asri), dan penyusunan tim inisiasi bisnis KUSUMA (Kelompok Usaha Mandiri).
Selanjutnya, paper kedua merupakan hasil penelitian awal untuk menguji kemampuan senyawa saponin dari ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) untuk bahan pembuatan adjuvan (pelarut organik) vaksin yang mampu menghambat replikasi virus flu burung (H5N1). Adi Tri Mulyo menambahkan partisipasi timnya dalam acara ini mendapat dukungan penuh dari pihak UGM, Pemerintah Daerah Gunung Kidul, Pemerintah Provinsi DIY, Kementerian Pendidikan Nasional melalui program Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemendiknas, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Program beasiswa unggulan Kemendiknas bertujuan untuk mencetak sarjana-sarjana yang memiliki visi dan pamahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas, dan kredibitas yang tinggi, berkepribadian unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara. “Dengan adanya program beasiswa unggulan ini membuka peluang bagi putra-putri Indonesia untuk terus berprestasi dan mewujudkan kontribusinya terhadap Indonesia dan kami adalah salah satunya,†kata Adi.
Selepas kepulangan dari Taiwan dan Jepang, Adhita dan kawan-kawan yang secara kebetulan bersama-sama diwisuda Agustus lalu langsung mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapatkan dari luar negeri untuk terus membangun masyarakat. Salah satu yang dilakukan ialah dengan membentuk kluster pendayagunaan iptek di Kabupaten Gunung Kidul. “Harapannya, semua ilmu dan pengalaman yang didapatkan dapat membantu membangun kesejahteraan bangsa Indonesia,†pungkas Adi. (Humas UGM/Ika)