Untuk memperbaiki implementasi pengelolaan keuangan, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Islam Negeri Yogyakarta menandatangani Nota Kesepakatan bersama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D dan Wakil Rektor UIN Yogyakarta Bidang Kerjasama, Prof. Dr. Siswanto Masruli, M.A dengan Kepala BPKP Prof. Dr. Mardiasmo, di ruang Multimedia, Jum’at (14/10).
Kepala BPKP, Mardiasmo berharap dengan kerjasama UGM-BPKP dan UIN-BPKP, ini dapat memperbaiki pengelolaan keuangan instansi perguruan tinggi. Sehingga predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) masih tetap dipertahankan di tahun-tahun mendatang. “Mempertahankan tentu lebih sulit, baik untuk UGM dan UIN. Namun memang perlu upaya-upaya untuk menuju Good University Governance, Clean Governance dan Good Governance,” ujarnya.
Dikatakan kerjasama kali ini merupakan kelanjutan dari MoU yang pernah ditandatangani bersama di tahun 2008. Bila di tahun 2008 mencakup untuk pemenuhan kebutuhan mendasar (basic), maka kini menyentuh untuk pemenuhan kebutuhan asistensi SAI.
Adapun ruang lingkup kerjasama lebih mengarah pada upaya pendampingan untuk implementasi manajemen keuangan. Selain itu juga pendampingan untuk manajemen kinerja dan pendampingan untuk implementasi pengadaan barang dan jasa. “Semua berpegang prinsip 3e, economic, efisien dan efektivitas. Bagaimana berupaya agar belanja barang habis pakai bisa lebih optimal dan lebih efisien,” jelas Mardiasmo.
Secara operasional, kata Mardiasmo, BPKP akan melakukan bimbingan secara teknis dan membuka untuk konsultasi perancangan SOP untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja. Untuk itu, BPKP melalui BPKP Propinsi DIY akan membentuk satgas pendampingan untuk UGM dan UIN.
Prof. Dr. Siswanto Masruli, M.A menambahkan meski telah mencapai predikat WTP, UIN Yogyakarta tetap membutuhkan pendampingan. Sebab meski banyak memiliki kyai dan ustad, UIN tetap mungkin membuat kekeliruan. “Good University Government, Clean Governance dan Good Governance tetap menjadi tujuan, karenanya praktik pendampingan tetap terus diimplementasikan,” tambah Wakil Rektor UIN Yogyakarta Bidang Kerjasama.
Harapan yang sama disampaikan Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D. BPKP diharapkan untuk terus memberikan bantuan dan pendampingan untuk UGM dan UIN, agar keduanya dapat maju bersama. “Dalam hal ini kita akan belajar terus, karena UGM mengakui tidak ahli dalam segala hal,” harapnya. (Humas UGM/ Agung)