Konsentrasi subletal dan frekuensi aplikasi insektisida yang tinggi merupakan salah satu pemicu meledaknya populasi hama wereng batang padi cokelat (Nilaparvata lugens) setelah dilakukan penyemprotan insektisida(resurjensi). Deltametrin diketahui sebagai bahan kimia paling aktif penyebab resurjensi wereng batang cokelat yang hingga saat ini masih banyak digunakan untuk pengendalia hama walang sangit.
Yuni Ratna, SP., MP., staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi mengungkapkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara konsntrasi subletal dan frekuensi aplikasi deltametrin terhadap mortalitas dan populasi nimfa, jumlah keturunan, serta rasio jumlah keturunan wereng batang cokelat. Hasil tersebut didapat dengan memberikan konsentrasi subletal (LC50 dan LC25) deltametrin terhadap wereng batang cokelat, masing-masing sebesar 225 dan 50 ppm.
Aplikasi subletal deltametrin satu kali meningkatkan mortalitas sehinbgga menurunkan populasi nimfa berikutnya secara nyata. Namun, jumlah keturunan tidak menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan jumlah keturunan dari nimfa yang terpapar deltrametrin . Sementara peningkatan frekuensi aplikasi deltametrin sebanyak 2-3 kali meningkatkan populasi nimfa, jumlah keturunan, dan rasio jumlah keturunan secara nyata. “Rasio jumlah keturunan abetina yang menerima aplikasi deltametrin tiga kali pada konsentrasi 50 ppm lebih tinggi 2,65 kali dibanding bertina yang tidak menerima aplikasi deltametrin,†jelas Yuni saat melaksanakan ujian terbuka Program Doktor dalam bidang Ilmu Pertanian, Selasa (18/10) di Fakultas Pertanian UGM.
Dalam disertasi berjudul “Mekanisme Resurjensi Wereng Batang Padi Cokelat Setelah Aplikasi Deltametrin Konsentrasi Subletalâ€, disebutkan pula oleh Yuni bahwa aplikasi deltametrin tidak mengakibatkan perubahan nutrisi, pertumbuhan, dan hasil tanaman padi. Dalam pengujian semi lapangan, konsntrasi deltametrin dan burpofezin yang digunakan masing-masing adalah 50 dan 100 ppm dengan dua tahap pengujian. Pengujian pertama dengan memberikan aplikasi deltametrin/buprofezin sebanyak satu kali pada tanaman umur 26 hst. Selanjutnya pengujian kedua dengan memberikan satu kali aplikasi deltametrin/buprofezin i pada tanaman umur 50 hst dan dua kali aplikasi deltametrin/buprofezin pada umur 26 dan 50 hst. “Hasilnya terlihat bahwa aplikasi deltametrin tidak mengakibatkan perubahan total klorofil, laju fotosintesis dan sebagian nutrisi tanaman padi secara nyata dibandingkan aplikasi buprofezin dan tanpa aplikasi insektisida, kecuali kadar asparagin yang meningkat secara nyata dibandingkan kadar asparagin tanpa aplikasi insektisida. Begitu juga dengan tinggi tanaman, jumlah anakan tidak jauh berbea setelah aplikasi deltametrin, buprofezin, atau tanpa aplikasi insektisida,†papar wanita kelahiran Jambi, 11 Juni 1970 ini.
Hasil penelitian lainnya menujukkan bahwa aplikasi deltametrin dan buprofezin dengan konsentrasi masing-masing 50 dan 100 ppm pada umur 32 hst tidak memepengaruhi laju makan imago wereng batang cokelat, tetapi menurunkan laju makan secara signifikan dibandingkan tanpa aplikasi inseltisida di umur tanaman 45 hst. Selanjutnya aplikasi deltametrin pada umur tanaman 31 hst mengakibatkan keperidian actual dan viabilitas telur wereng batang cokelat lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dibandingkan aplikasi buprofezin.
“Dari hasil uji juga diketahui bahwa pemberian aplikasi deltametrin 50 ppm dengan frekuensi aplikasi tiga kali memperpendek periode preoviposisi, memeperpanjang periode oviposisi dan umur imago betina, serta meningkatkan keperidian (jumlah telur yang mampu dihasilkan imago betina) aktual secara nyata dibandingkan aplikasi aplikasi sebanyak satu kali dan tanpa aplikasi deltametrin,†imbuh isteri dari Muhammad Wahyudin, A.Ma dan ibu dari Alvita Khanza Khairunnisa ini.
Lebih lanjut dipaparkan Yuni bahwa mekanisme resurjensi wereng batang cokelat dapat terjadi melalui peningkatan asparagin tanaman dan stimulasi langsung reproduksi wereng batang cokelat. “Asparagin terkait dengan laju makan wereng batang cokelat, oleh sebab itu peningkatan kadar asparagin tanaman setelah diaplikasikan konsentrasi subletal deltametrin diduga sebagai salah satu faktor yang terlibat dalam mekanisme resurjensi wereng batang cokelat,†pungkas doktor UGM ke- 1. 465 yang meraih predikat cum laude ini. (Humas UGM/Ika)