Dinamisasi kondisi perekonomian dunia menunjukkan penetrasi pengaruh teknologi informasi yang diterapkan perusahaan dan organisasi. Indikasi dengan adanya fluktuasi nilai tukar mata uang yang sangat cepat dipengaruhi penerapan e-trading di pasar uang dan saham. Pola pembayaran elektronik semakin diandalkan dengan kemudahan komunikasi data antar negara dan region yang semakin luas.
Perubahan pola adaptasi dan implementasi teknologi informasi yang semakin dalam bersentuhan dengan bisnis proses organisasi membawa peluang yang potensial dalam pengembangan ide dan inovasi bisnis. Perusahaan semakin dapat memfokuskan diri pada bisnis inti untuk kelangsungan bisnis dan menggunakan layanan-layanan dukungan untuk menangani operasional dukungan organisasi. Pola layanan berkemabang dari yang bersifat dedicated menjadi lebih sharerable.
Indonesia memiliki potensi baik sebagi pengguna dan pelaku untuk menempatkan posisinya dalam perekenomian dunia. Penetrasi infrastruktur komunikasi, data dan teknologi sudah dilayani oleh berbagai provider telekomunikasi. Pengguna media penyedia data dan informasi, baik berbasis jejaring sosial, ecommerce, personal blog, dan lainnya sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan beberapa artikel media yang menempatkan Indonesia sebagai pengguna terbesar kedua untuk jejaring sosial dan empat terbesar untuk media Twiter. Tentu hal ini menunjukkan tingkat signifikansi terutama dari sisi potensi pasar yang terus berkembang. Meskipun belum didukung dengan penelitian ilmiah, dinamisasi perekenomian di Indonesia dan perkembangan pengguna, infrastruktur, dan media teknologi informasi diyakini memiliki peran dan kontribusi, yang kemudian memunculkan istilah Cloud-nomics.
Cloud-nomics dipicu dan ditunjukkan dengan beberapa market milestone diatas terjadi karena penyedia layanan-layanan tersebut memanfaatkan teknologi awan (cloud technology) sebagai tulang punggung penyelenggaraan layanan. Teknologi awan memungkinkan penyedia layanan untuk memanfaatkan sumber daya eksternal untuk menunjang keberhasilan bisinis yang ingin dicapai.
Potensi teknologi awan di Indonesia pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Tahun-tahun terakhir menunjukkan semakin gencarnya dan bermunculan start up lokal yang mengusung layanan berbasis teknologi awan ini. Beberapa perusahaan memberanikan diri untuk memanfaatkan layanan yang ditawarkan meskipun masih dalam tahap pengujian dan memberikan keyakinan terhadap kemanfaatan terhadap bisnis intinya.
Perusahaan dan organisasi membutuhkan peta dan invetarisasi potensi teknologi awan di Indonesia. Layanan-layanan yang dapat diidentifikasi akan memberikan kemudahan bagi perusahaan dan organisasi untuk mensinergikan dengan proses bisnis yang dipunyai. Intelligent Technology Initiatves sebagi a global technology research and business intelligence service melihat perlunya penelitian untuk menyedian informasi tersebut.
Penelitian potensi bisnis berbasis cloud services di Indonesia ini memfokuskan melakukan pemetaan dan inventariasi layanan-layanan yang dapat disajikan untuk dimanfaatkan oleh perusahaan dan organisasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan proses observasi, identifikasi layanan berbasis cloud technology yang tersedia, menganalisa prosese bisnis inti perusahaaan, pemetaan proses bisnis yang dapat didukung oleh layanan berbasis cloud technology, dan memberikan parameter krusial dari setiap layanan.
Hal inilah yang dijadikan diskusi pada acara dwi mingguan diskusi ilmiah yang diselenggarakan oleh Pusat kajian Informatika Sosial PPTIK UGM. Materi sendiri disampaikan oleh Mardhani Riasetiawan SE Ak, MT peneliti dari PUKIS PPTIK UGM dan CEO dari Intelligence Technology Initaitives, sebuah lembaga riset teknologi di Yogyakarta Indonesia. Diskusi berlangsung sangat menarik dengan pertanyaan dan diskusi yang kontributif dari peserta selama 2 jam. PUKIS PPTIK UGM akan mengagendakan materi-materi tentang informatika sosial untuk diskusi selanjutnya(PUKIS PPTIK UGM).