YOGYAKARTA-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng berharap agar para pemuda Indonesia siap untuk menyambut dibentuknya ASEAN Community atau komunitas ASEAN di tahun 2015 mendatang. Di tahun 2015 tersebut integrasi ASEAN semakin kuat di semua sektor. Di sisi lain arus barang, jasa, serta orang antar negara juga akan terjadi. Untuk itu mulai dari sekarang para pemuda Indonesia harus menyiapkan diri agar bisa bersaing dengan 500 juta masyarakat di ASEAN.
“Ada yang harus disiapkan dan berkarya di dalam negeri, tapi juga para pemuda yang bisa berkarya dan bersaing dengan pemuda di luar negeri,â€tegas Andi, ketika memberikan sambutan pada Seminar Kepemudaan serta Purna Tugas dan HUT ke-70 tahun Guru Besar Sosiologi FISIPOL Prof. Nasikun, di UC UGM, Senin (24/10).
Andi menambahkan meskipun akan timbul semacam gap antara pemuda Indonesia yang siap bersaing di luar negeri dengan pemuda di dalam negeri namun jangan sampai konektifitas antara mereka terputus. Persoalan jarak maupun geografi saat ini bukan menjadi hambatan untuk berkembang di era modern dan teknologi.
“Jangan sampai putus mata rantai antar pemuda di Indonesia maupun dengan yang ada di luar negeri. Konektifitas tetap harus dijaga. Minimal kita siap menjadi pemimpin di tingkat ASEAN,â€urai Andi.
Dalam kesempatan itu Andi Mallarangeng juga menyinggung peran para pemuda Indonesia yang sangat dibutuhkan di era saat ini. Pemuda Indonesia harus berkarya sesuai tanggungjawabnya masing-masing dengan dilandasi semangat dan jiwa sumpah pemuda. Konteks perjuangan para pemuda Indonesia, kata Andi, juga semakin kompleks termasuk ikut serta dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Bukan saja kajian-kajian intelektual kepemudaaan tapi juga terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi. Nah, kantin kejujuran di sekolah itu juga contoh keikutsertaan pemuda dalam gerakan anti korupsi,â€tegas Andi yang juga alumnus Jurusan Sosiologi UGM angkatan 1981 tersebut.
Andi pada acara tersebut juga berkesempatan meluncurkan buku Pemuda Pasca Orba Potret Kontemporer Pemuda Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Kajian Kepemudaan (YouSure) Fisipol UGM. Buku yang berisi 17 artikel ini kemudian secara simbolis diserahkan kepada Prof. Dr. Nasikun yang hadir meskipun hanya dengan kursi roda. Prof. Dr. Nasikun sejak tahun 2007 silam tergolek di pembaringan karena terserang stroke. Beliau genap berusia 70 tahun pada 28 Oktober 2011 mendatang. Acara ini sekaligus dipersembahkan atas inspirasi dan dedikasi beliau kepada ilmu pengetahuan khususnya Sosiologi.
Hadir dalam acara tersebut antara lain mantan Rektor UGM Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A., Prof. Dr. Mohammad Mohtar Masoed, Dekan FISIPOL UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., Prof. Dr. Djoko Suryo, Prof. Dr. Sunyoto Usman, M.A. serta kolega dan murid Prof.Dr.Nasikun yang tersebar di berbagai daerah (Humas UGM/Satria AN)