YOGYAKARTA-Sebanyak 28 mahasiswa Shizuoka University (SU), Jepang, didampingi 3 dosen pembimbing selama satu minggu belajar pertanian di UGM. Selain pertanian, para mahasiswa juga belajar masalah kehutanan dan teknologi pertanian. Dosen Fakultas Pertanian UGM yang menjabat sebagai Visiting Professor di SU, Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc., menjelaskan kegiatan tersebut dikemas dalam acara Field Agricultural Seminar in Indonesia of Shizuoka University Students at UGM, 30 Oktober-5 November 2011.
Lebih lanjut, Siti Subandiyah mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU UGM-Shizuoka University pada 2008 silam. “Jadi, mereka datang ke UGM dan Yogyakarta ini bukan hanya belajar masalah pertanian, tetapi juga kehutanan dan teknologi pertanian,†imbuh Siti di Ruang Multimedia Fakultas Pertanian, Senin (31/10).
Siti menjelaskan Field Agricultural Seminar sudah diadakan sebanyak 2 kali. Tahun lalu, kegiatan diikuti oleh 23 mahasiswa dan 2 dosen pembimbing. Program yang diadakan selama 1 minggu itu menggunakan biaya pribadi masing-masing mahasiswa serta subsidi dari Shizuoka University. Siti menambahkan program tersebut diadakan dengan tujuan agar mahasiswa Jepang mendapatkan pengalaman belajar mengenai pertanian secara umum di Yogyakarta. “Mahasiswa Fakultas Pertanian Shizuoka University yang mengikuti program tersebut berlatar belakang pertanian, teknologi pertanian, dan kehutanan sehingga di UGM yang terlibat dalam kegiatan tersebut juga dari fakultas terkait. Program terdiri dari pembelajaran di lapangan, kuliah, dan pariwisata,†kata Siti.
Menurut Siti, sejak dilakukan MoU antara UGM-Shizuoka University, beberapa kegiatan akademik telah dilakukan, antara lain, pertukaran mahasiswa program pascasarjana. Tahun lalu, empat mahasiswa UGM mendapat kesempatan belajar di SU selama 7 bulan. Tahun ini, sebanyak tiga mahasiswa juga berkesempatan mengikuti program serupa selama 3 bulan melalui beasiswa Jenesys Programme. “Ada juga mahasiswa S-2 dari SU pernah dikirim untuk bekerja sama penelitian selama 3-4 minggu di laboratorium Bioteknologi Pertanian. Selain itu, beberapa waktu lalu seorang mahasiswa S-1 FEB telah belajar selama 1 tahun dengan bebas SPP di SU,†ujar pakar hama dan penyakit tumbuhan ini.
Pembukaan Field Agricultural Seminar in Indonesia of Shizuoka University Students at UGM hari ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D., Dekan Fakultas Kehutanan, Prof. Dr.Ir. Mochammad Na’iem, M.Agr.Sc., serta Prof. Mizunaga dari Shizuoka University.
Baik Triwibowo maupun Na’iem dalam kesempatan itu memberikan ucapan selamat datang dan apresiasi kepada mahasiswa SU. Melalui kegiatan ini diharapkan ke depan akan semakin mempererat kerja sama kedua pihak yang diikuti dengan pengembangan riset (penelitian). Triwibowo berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama di Yogyakarta, termasuk ketika nanti mengunjungi hutan riset dan pendidikan Wanagama milik UGM di Gunung Kidul. “Mudah-mudahan langkah ini bisa menjembatani kerja sama yang lebih baik lagi antara kedua belah pihak maupun kluster-kluster lain di luar pertanian, kehutanan, maupun teknologi pertanian,†kata Triwibowo. (Humas UGM/Satria AN)