M. Reza S. Zaki, mahasiswa Fakultas Hukum UGM Program Kelas Internasional berhasil meraih Juara II Kompetisi Essay Kritis Nasional 2011. Kompetisi Essay Kritis yang digelar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ini berlangsung selama tiga hari, tanggal 20 s.d 23 Oktober 2011.
Sebanyak 50 Pergruan Tinggi se-Indonesia mengikuti tahap penyisihan kompetisi bertema “RUU Pendidikan Tinggi di persimpangan demokrasi”. Sementara delegasi Fakultas Hukum UGM dinyatakan lolos dan berhasil melenggang masuk ke dalam tahap final bersama 10 Universitas lainnya di Indonesia.
Reza S. Zaki yang juga menjabat sebagai Menteri Kajian Strategis BEM KM UGM dalam kompetisi ini mengangkat karya essay berjudul “Diagnosis RUU Pendidikan Tinggiâ€. Karya inipun kemudian ia presentasikan dihadapan tim juri di Fakultas Hukum UI pada tanggal 21 Oktober 2011. “Alhamdullilah masuk urutan 3 besar,” tuturnya, di Fakultas Hukum UGM, Senin (7/11) saat memberi keterangan.
Sedangkan dua pesaing lain Danar Anindito, Fakultas Hukum UI dinyatakan juara I dan Ninon Melatyugra, Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga sebagai juara III. W). “Karya Essay saya ini merupakan konsepsi yang dibangun dari diskusi di Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM dan BEM KM UGM selama ini, bahwa gagasan menarik dari essay adalah adanya komunitas akademi sebagai bentuk peran pemerintah bersama masyarakat untuk menjamin aksesabilitas pendidikan bagi kelompok orang yang tidak pandai dan tidak kaya,” tuturnya lagi.
Hal ini, kata Reza, sesuai sebagaimana tercantum pada pasal 31, ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi Negara Menjamin Pendidikan Bagi Warga Negaranya. Cita-cita ini mestinya harus benar-benar diwujudkan, sebab RUU Pendidikan Tinggi hingga kini masih dalam pembahasan di Komisi X DPR RI dan akan disahkan pada bulan Desember tahun 2011 mendatang. “Kajian Strategis BEM KM UGM melihat bahwa semua civitas kampus di seluruh Indonesia semestinya harus cermat mengamati arah RUU Pendidikan Tinggi ini agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam melukis masa depan pendidikan di Indonesia,” kata Reza S.Zaki. (Humas UGM/ Agung)