• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • KP4 Kembangkan Melon Kotak, Segitiga, dan Buah Hati

KP4 Kembangkan Melon Kotak, Segitiga, dan Buah Hati

  • 15 November 2011, 13:41 WIB
  • Oleh: Agung
  • 11114
  • PDF Version
KP4 Kembangkan Melon Kotak, Segitiga, dan Buah Hati

Setelah berhasil memanen sekitar 1.500 buah melon jenis Gama Melon Basket (GMB) dan Melodi Gama 1, Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada (KP4 UGM) berhasil mengembangkan melon berbentuk kotak, segitiga, buah hati, dan beberapa bentuk lain. Keberhasilan ini setelah dilakukan rekayasa genetik sehingga didapatkan jenis Gama Melodi dan Gama Melon Basket yang siap dipanen pada umur 60 hari.

Kepala KP4 UGM, Dr. Cahyono Agus, menjelaskan jenis melon ini tahan penyakit, warna daging buah kuning oranye, rasa manis dengan tekstur daging buah masir. Melon ini juga berciri kulit buah berjaring dan bergaris seperti bola basket yang khas sebab berbagai upaya rekayasa lingkungan tempat untuk tumbuh juga dilakukan. Cahyono Agus menambahkan penelitian dan pengembangan berbagai bentuk melon merupakan hasil kerja sama KP4 dan Fakultas Biologi UGM. "Buah melon sesungguhnya tidak hanya dibentuk menjadi kotak, namun juga bentuk lain, seperti bintang, segitiga, maupun bentuk hati. Hasil rekayasa bentuk ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah terhadap seni dan daya jual pasar," ujar Cahyono Agus di KP4, Selasa (15/11).

Dijelaskan pula bahwa untuk dapat memperoleh beberapa bentuk diperlukan perlakuan khusus terhadap buah melon dengan cara membungkus melon yang masih kecil (umur 21 hari) dengan pencetak buah berbentuk kotak atau yang akan dikehendaki. Dengan demikian, ketika buah melon membesar akan menyesuaikan dengan bentuk kotak yang telah dipasang. Selain hasil rekayasa bentuk buah, rekayasa lingkungan tempat tumbuh juga dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi berupa pupuk organik dan pestisida hayati ramah lingkungan dari beberapa tanaman yang berkhasiat sebagai obat, yakni bagian tanaman mimba, jenu, dan mahoni, yang tersedia melimpah di lingkungan sekitar.

Dikatakan Agus, menanam melon yang semula tidak dapat dilakukan pada musim penghujan karena mudah membusuk, kini telah dapat direkayasa dengan cara mengelola lengas tanah berupa pemberian naungan terhadap air hujan dan perbaikan saluran draenase. Dengan cara seperti itu, buah melon tidak dipupuk dan diberi pestisida kimia, sebagaimana buah impor atau yang ada di pasaran. "Dengan begitu, buah ini relatif lebih aman dan sehat," terangnya.

Cahyono Agus menuturkan upaya rekayasa genetik dan rekayasa lingkungan tempat tumbuh ini merupakan bagian integral dari pengembangan pertanian terpadu berbasis EfSD (Education for Sustainable Development), yakni upaya untuk mensinergikan nilai ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya setempat, serta mendukung program “jihad kedaulatan pangan” agar tidak lagi tergantung pada komoditi impor. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • UGM Luncurkan Baby Melon Hikapel

    Thursday,25 July 2019 - 14:40
  • Benih Melon Rakitan Fakultas Biologi Dibudidayakan di Taman Buah Mekarsari

    Wednesday,18 April 2018 - 14:44
  • Ada Melon Granat dari UGM

    Monday,06 October 2014 - 14:42
  • Tim Gama Melon Gandeng Petani Blitar

    Sunday,28 August 2016 - 22:02
  • Bebas Ether, UGM Kembangkan Melon Tacapa

    Thursday,25 June 2015 - 14:26

Rilis Berita

  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung
  • Mengenal Mata Silinder dan Cara Mengatasinya 24 June 2022
    Mata silinder atau dikenal dengan istilah medis astigmatisme adalah gangguan refraksi mata yang m
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual