
Mahasiswa UGM kembali menunjukkan partisipasinya di tingkat internasional. Kali ini, dua mahasiswa Fakultas Kehutanan, Ahmad Karsidi dan Enjang Asri terpilih mewakili International Forestry Students’ Association(IFSA) Local Committee UGM dalam acara Asia Regional Meeting. Kegiatan berlangsung selama empat hari, 14-18 November lalu di Jakarta.
Asia Regional Meeting merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Ramsar. Ramsar merupakan suatu konvensi khusus yang menangani isu lahan basah di dunia. Kegiatan tersebut merupakan suatu pre meeting yang di lakukan oleh negara-negara di Asia yang tergabung dalam Contracting Parties sebelum menuju COP 11(conference of the Parties) yang diselenggarakan tiga tahun sekali.
Ahmad Karsidi menyampaikan digelarnya pertemuan tersebut adalah untuk mereview berbagai persoalan tentang lahan basah yang terjadi dalam lingkup Asia. Disamping itu juga untuk menyusun suatu draf resolusi yang akan di ajukan pada meeting COP 11 sebagai suatu strategi yang akan diimplementasikan di kawasan lahan basah, yang bisa berupa lahan gambut, hutan mangrove, kawasan pantai atapun jenis lahan basah lainnya.
“Isu lahan basah memiliki urgensi yang tinggi dalam situasi tantangan lingkungan dewasa ini. Tidak hanya dari sisi kandungan biodiversitas yang dimilikinya, namun juga potensi lahan basah melalui program tourism secara otomatis akan menigkatkan perekonomian sekaligus penjagaan lahan basah dari kerusakan†papar Ahmad di Kampus UGM, Jum’at (25/11).
Lebih lanjut dikatakan Ahmad, pertukaran pengalaman dalam hal implementasi hasil COP 10 di masing-masing negara sangat berperan penting untuk merencanakan manajemen lahan basah yang lebih baik. Tidak hanya itu, dengan adanya sharing pengalaman dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan dibuat prioritas berdasarkan keadaan dan kebutuhan di kawasan Asia yang bisa dibawa ke Bucharest, Rumania pada 2012.
Dalam kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Menteri Kehutanan Indonesia, Zulikifli Hasan dan Deputy Secretary General Ramsar, Prof Nick Davidson diisi dengan diskusi (forum group discussion), presentasi, parallel session serta field trip ke pulau rambut. “Meeting ini menghasilkan suatu draf resolusi dan strategi yang akan di ajukan untuk COP 11. Selain itu melalui meeting ini diperoleh banyak ide baru dalam strategi pengelolaan lahan basah kedepannya,†pungkasnya. (Humas UGM/Ika)