Terdapat empat hal penting terkait prinsip pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Selain pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi UMKM, prinsip pengembangan UMKM diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian, kebersamaan da kewirausahaan UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri, serta perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntable dan berkeadilan. “Perlu juga dilakukan peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,” ujar Drs. Sugeng Sanyoto, dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, di ruang Sidomukti Wisma MM baru-baru ini.
Dihadapan 100 pedagang dan wirausahawan di sekitar kampus UGM, Sugeng Sanyoto menyatakan Batik masih menjadi potensi Industri Kecil Menengah unggulan di Kota Yogyakarta. Tercatat 108 unit usaha berada di tiga Kecamatan, Kecamatan Mantrijeron, Kecamatan Kraton dan Kecamatan Wirobrajan. Menyusul Kerajinan Perak di Kec. Kotagede, Kerajinan Kulit di Kec. Wirobrajan, Cor Logam/Aluminium di Kec. Umbulharjo, Bakpia di Kec. Ngampilan, Kerajinan Kayu, Kerajinan Serat Alam/Natural dan Industri Kreatif. “Sebagai industri kecil menengah, Batik mampu menyerap 892 tenaga kerja dan Kerajinan Perak sebanyak 1.162 tenaga kerja,” paparnya dalam “Pelatihan Pedagang Mandiri: Pengelolaan Keuangan Secara Hemat Bagi Unit Usaha Kecil dan Menengah”.
Untuk itu guna semakin mengembangkan berbagai produk IKM unggulan, kata Sugeng, perlu dikembangkan berbagai strategi. Diantaranya menerapkan strategi berbasis pengembangan ekonomi wilayah, berbasis komoditas unggulan dan berbasis pengembangan ekonomi kreatif. “Meski begitu perlu pula dikembangkan strategi yang berbasis pada pengembangan sarana prasarana pelayanan,” tandasnya.
Dalam pelatihan yang digelar Subdirektorat PPKB Direktorat Kemahasiswan UGM Bekerjasama dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk animo peserta sangat tinggi. hal itu telihat dari antusiasme banyak peserta yang mendaftarkan diri meski kuota pendaftaran sudah memenuhi target. Antusiasme pun terlihat manakala berlangsung pada sesi tanya jawab, banyak peserta menanyakan hal-hal berkaitan usaha yang telah mereka jalani dan solusi untuk meningkatkan usaha. “Melalui kegiatan ini saya berharap para pedagang usaha kecil dan menengah dapat mengembangkan usaha menjadi lebih maju dan mandiri dalam hal pengelolaan keuangan,” ungkap Ibnu Wahid Fakhrudin, S.T.P., M.T., Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang juga menjadi salah satu pembicara. (Humas UGM/ Agung)