Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, meresmikan secara langsung jembatan penghubung antara Fakultas Kedokteran (FK) UGM dengan RSUP Dr. Sardjito, Senin (12/12). Turut hadir dan menyaksikan Dekan FK UGM, Prof. dr. Ali ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., dan Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Prof.dr.Budi Mulyono,Sp.PK-K.,MM. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Dalam kesempatan tersebut turut diresmikan pelayanan diagnostik invasif dan intervensi non bedah jantung-vaskuler RSUP Dr. Sardjito
Jembatan dibangun menghubungkan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUP Dr. Sardjito dengan Gedung Radiopoetro FK UGM. Pembangunan jembatan menelan dana sebesar 1,9 Milyar dengan pembiayaan bersama FK UGM sebesar 1 Milyar dan SRUP Sardjito 900 juta.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan dengan adanya jembatan penghubung tersebut diharapkan dapat lebih mempermudah akses para dokter, mahasiswa ko-ass, maupun residen dalam beraktivitas di Sardjito dan FK UGM. Selain itu juga menambah jaminan keamanan mobilitas FK UGM-RSUP Sardjito.
“Saya berharap penggunaan jembatan penghubung ini bisa dioptimalkan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang lebih baik serta sesuai dengan standar layanan prima,†kata Sultan.
Terkait dengan diresmikannya layanan tambahan di RSUP Dr. Sardjito, yaitu pelayanan diagnostik invasif dan intervensi non bedah jantung-vaskuler, Sultan berharap pihak RSUP Dr. Sardjito untuk terus melakukan perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit diharapkan dapat menekan keinginan masyarakat Indonesia berobat di rumah sakit-rumah sakit luar negeri. “Dengan membaiknya suasana dan mutu pelayanan kesehatan diharapkan mampu mengurangi keinginan masyarakat untuk berobat ke luar negeri,†paparnya.
Disamping melakukan sejumlah perbaikan untuk mewujudkan Sardjito menjadi rumah sakit bertaraf internasional, Sultan menuturkan pihak rumah sakit diminta lebih menunjukkan kepedulian terhadap rakyat miskin. “ Sebisa mungkin tidak ada diskriminasi bagi pasien miskin,†ujarnya.
Sementara Dekan FK UGM, Prof. dr. Ali ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., menuturkan bahwa pembangunan jembatan yang menghubungkan FK UGM dengan Sardjito merupakan sebuah impian bersama antara FK UGM dan RSUP Sardjito. Selain dapat memperlancar mobilitas para dokter, residen serta mahaisswa yang berpraktik di RSUP Sardjito pembangunan jembatan ini diharapkan mampu mempererat hubungan emosional antara FK UGM dengan RSUP Sardjito.
Pernyataan senada disampaikan pula oleh Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Prof.dr.Budi Mulyono,Sp.PK-K.,MM. Jembatan penghubung merupakan impian bersama sejak tahun 2005, dibangun dengan cerita panjang penuh liku. “ Alhamdulilah setelah melalui cerita panjang yang berliku akhirnya jembatan ini dapat diselesaikan,†katanya.
Sehubungan dengan diresmikannya layanan diagnostik invasif dan intervensi non bedah jantung-vaskuler, Budi melaporkan bahwa terdapat penambahan peralatan medis Lab Kateterisasi (ChatLab) yang diadakan dengan sumber dana APBN 2011 sebesar 13,1 Milyar. Ditambah dengan beberapa alat hasil sumbangan seperti elektrofisiologi jantung dan alat foto dinamik. (Humas UGM/Ika)