• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 18,9 % Anak Balita Papua Malnutrisi

18,9 % Anak Balita Papua Malnutrisi

  • 16 Desember 2011, 05:44 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7172
18,9 % Anak Balita Papua Malnutrisi

YOGYAKARTA - Anak-anak di pedalaman Papua mengalami malnutrisi. Namun Persoalan malnutrisi di Provinsi Papua lebih difokuskan untuk meningkatkan kelangsungan hidup daripada perkembangan dan kualitas hidupnya. Padahal Papua memiliki sumberdaya alam dengan kelimpahan hayati maupun non hayati yang tinggi dan lingkungan ekosistem sosio-kultural yang sangat beragam.

Menurut hasil penelitian Ir. Stefanus Pieter Manongga, M.S., anak balita Papua yang tinggal di zona pesisir daratan mempunyai status gizi yang lebih baik dari mereka yang tinggal di zona dataran menengah dan zona pegunungan. Prevalensi anak balita Papua yang mengalami malnutrisi mencapai 18,9% dan anak sangat pendek 33,8%. “Anak balita yang gizi kurang lebih banyak di dataran menengah dan anak sangat pendek di zona dataran menengah dan pegunungan,”kata Pieter dalam ujian terbuka promosi doktor dirinya di Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Kamis (15/12).

Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak papua, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial, pola asuh ibu, riwayat sakit dan malnutrisi. Namun persoalan dari malnutrisi, anak Papua mengalami suspek keterlambatan perkembangan mencapai 77,7% yang menyebar luas di semua tipe zona ekosistem. “Umumnya anak Papua mengalami keterlambatan perkembangan bahasa, adaptif motorik halus, personal sosial, dan motorik kasar,” katanya.

Dia menambahkan, suspek keterlambatan perkembangan bahasa, terbanyak di zona pegunungan dan zona pesisir daratan, keterlambatan perkembangan motorik halus terbanyak di zona pegunungan dan dan zona pesisir dan daratan. Pengaruh malnutrisi menyebabkan anak pendek relatif kecil namun berpengaruh signifikasn pada kejadian keterlambatan perkembangan anak, khususunya keterlambatan perkembangan motorik halus dan bahasa. “Hasil ini mengindikasikan terjadinya gagal tumbuh atau anak pendek yang mengakibatkan gangguan dalam perkembangan,” katanya.

Untuk mengoptimalkan perkembangan dan kualitas hidup anak Papua dia mengusulkan beberapa langkah yang bisa ditempuh, pertama, meningkatkan ketahanan pangan dan penguatan pola asuh dan melalui transformasi sistem reproduksi pertanian dan pertanian kampung bagi peningkatan status gizi dan kesehatan anak. Kedua, mengintensifkan kegiatan program pelayanan kesehatan dasar, kesehatan lingkungan dan penyediaan air bersih. “Upaya ini untuk melestarikan pengaruh lingkungan sosial,” tandasnya.

Ketiga, membangun pos pelayanan tumbuh kembang anak berbasis masyarakat dan optimalisasi potensi keterdidikan anak dan memberdayakan lingkungan ekosistem masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan dan lahan bagi peningkatan kualitas hidup anak. Dalam ujian promosi doktor tersebut, bertindak sebagai promotor Prof. dr. Hamam Hadi, MS., Sc.D., Ko-promotor Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp. OG (K)., Ph.D., dan Prof. dr. HAri Kusnanto, SU., Dr.PH.(Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • UGM Kembangkan Susu Kedelai Fermentasi untuk Balita Penderita Gizi Buruk

    Thursday,10 April 2014 - 13:14
  • Sepertiga Anak Usia Sekolah di Indonesia Alami Stunted

    Friday,01 October 2010 - 15:58
  • Sambut Hari Pahlawan FOI dan FTP UGM Luncurkan Aksi Ikan Untuk Anak

    Wednesday,11 November 2020 - 13:22
  • Indonesia Menghadapi Permasalahan Gizi Paling Lengkap

    Wednesday,06 September 2017 - 11:51
  • Di Sleman, Jumlah Pengungsi Merapi Bertambah menjadi 15.216 Jiwa

    Saturday,30 October 2010 - 15:01

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual