• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Rawan Gempa dan Tsunami, Bantul Perlu Perkuat Mitigasi

Rawan Gempa dan Tsunami, Bantul Perlu Perkuat Mitigasi

  • 18 Desember 2011, 10:01 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 12781
Rawan Gempa dan Tsunami, Bantul Perlu Perkuat Mitigasi

YOGYAKARTA – Kabupaten Bantul DIY dan wilayah-wilyah berbatasan dengan samudera Hindia dinyatakan rawan gempabumi dan tsunami. Pasalnya berbatasan langsung dengan samudera Hindia yang merupajan wilayah terdekat denan zona subduksi lempeng Australia dan Eurasia. Kejadian gempabumi 27 Mei 2006 menguatkan predikat Kabupaten Bantul sebagai wilayah yang termasuk dalam kategori wilayah rawan bencana gempabumi.

Seperti diketahui, akibat bencana gempabumi, total kerusakan rumah di Bantul sebesar 236.024 rumah dengan rincian 132.432 rumah rusak berat dan roboh, 37.233 rumah rusak sedang dan 66.359 rumah rusak ringan.

Menurut penelitian Staf peneliti Risk Information Mamagement System in Yogyakarta (RIMSY), Suryanto, M.Sc, faktor tingkat kerentanan terhadap risiko gempabumi terjadi akibat kerentanan karena kepadatan penduduk dan kerentanan karena kepadatan pemukiman. Kasus gempabumi di Bantul menunjukkan wilayah yang rawan bencana justru terjadi di wilayah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk dan kepadatan pemukiman tinggi. Dimana wilayah rawan bencana tersebut berkarakteristik dataran aluvial dan fluvial. “Di Bantul, kecamatan Banguntapan adalah kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan termasuk wilayah rawan bencana, demikian pada kecamatan Jetis dan Bambanglipuro,” kata dosen UNS Surakarta ini dalam ujian promosi doktor ilmu lingkungan Sekolah Pascasarjana UGM yang berlangsung di ruang auditorium fakultas Geografi, Sabtu (17/12).

Sementara berdasarkan hasil overlay peta tingkat kerawanan bencana, diketahui desa yang berpotensi memiliki kerentanan adalah desa-desa yang berada di kecamatan banguntapan, kecamatan jetis dan kecamatan bantul.

Menurutnya, untuk mengurangi risiko dampak bencana, maka manajemen risiko bencana berbasis masyarakat dapat dilakukan dengan memanfaatkan kesediaan masyarakat melakukan mitigasi dan dimasukkannya kurikulum kebencanaan di pendidikan formal. Karena itu, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat merupakan suatu keharusan untuk mengurangi risiko. “Selain itu, kearifan lokal masyarakat Bantul, saiyeg saeko kapti, setidaknya memperkecil pengeluaran masyarakat untuk kegiatan mitigasi,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Terletak di Tiga Pertemuan Lempeng, Palu Rawan Gempa

    Tuesday,02 October 2018 - 17:08
  • DIY Pernah Alami 12 Kali Gempa Bumi

    Saturday,24 October 2009 - 19:45
  • 28 Wilayah Rawan Gempa dan Tsunami

    Monday,15 September 2014 - 15:22
  • DIY Pernah Alami 12 Kali Gempa Bumi Merusak

    Saturday,24 October 2009 - 20:02
  • Danamon Peduli Gempa dan Tsunami DIY dan Jateng

    Friday,28 July 2006 - 13:48

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual