• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sri Sultan HB X: Pemimpin Harus Bangun Peradaban Berbasis Nilai Kemanusiaan

Sri Sultan HB X: Pemimpin Harus Bangun Peradaban Berbasis Nilai Kemanusiaan

  • 20 Desember 2011, 06:26 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6967
  • PDF Version
Sri Sultan HB X: Pemimpin Harus Bangun Peradaban Berbasis Nilai Kemanusiaan

YOGYAKARTA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berpendapat bahwa kasus Mesuji di Lampung dan Sumatera Selatan jika benar terjadi merupakan wujud krisis atau tragedi peradaban. “Artinya, pelanggaran hukum tidak diselesaikan melalui jalur hukum, tapi melalui tindakan oleh anak manusia, seperti yang dilakukan bangsa bar-bar,” kata Sultan kepada wartawan usai menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang kemanusiaan dari Universitas Gajah Mada (UGM) dalam peringatan Dies Natalis ke-62 di Grha Sabha Pramana, Senin (19/12/2011).

Menurut Sultan, sekarang ini masalah peradaban kurang menjadi perhatian pemerintah, padahal dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa. Disintegrasi peradaban pada dasarnya adalah awal perjalanan menuju disintegrasi bangsa. Sementara itu, sekelompok manusia baru dikatakan sebagai sebuah kesatuan bangsa apabila terikat oleh peradaban yang dilandasi berbagai nilai spiritual, moral, dan ideologis. “Jika krisis peradaban tidak digarap, peradaban bangsa akan kian terpuruk,” kata Sultan.

Dalam pidato pengukuhan Doktor (HC), Sultan menegaskan pemimpin bangsa diminta untuk kembali membangun peradaban berbasis nilai kemanusiaan yang adil beradab sesuai amanat sila kedua Pancasila. Untuk mengatasi krisis peradaban yang terjadi, pilihan 'memanusiakan manusia' dengan meningkatkan spiritualitas dan kesadaran terhadap lingkungan sangat penting dilaksanakan agar menjadi kesadaran publik, yakni melahirkan manusia Indonesia yang utama. “Kerja pembangunan yang memperkokoh peradaban bangsa, hendaknya dijalankan menyeluruh tanpa meninggalkan aspek spiritual bangsa,” tambahnya.

Sultan menuturkan peradaban baru yang tumbuh dalam proses pembangunan harus menjadi lahan bagi tumbuh berseminya peradaban berbasis nilai kemanusiaan, penuh harmoni dalam kebhinnekaan. ”Bukan peradaban yang bias global atau bias lokal. Semua harus satu pemahaman, yaitu menghargai, menghormati dan peduli, saling mengubah dan menyesuaikan diri,“ kata Sultan.

Raja Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut mendapatkan gelar doktor honoris causa dengan promotor Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., Ko-promotor Prof. Dr. dr Sutaryo , Sp.A(K) dan Prof. Dr. Djoko Suryo Selain menganugerahkan doktor honoris causa, UGM memberikan pula Anugerah HB IX kepada budayawan dan kolumnis, Goenawan Mohamad.

Atas penghargaan yang diterima, Sultan HB X menyampaikan rasa terima kasih. “Jadi, ini pengakuan keilmuan, tapi juga pengakuan aplikasi. Konsistensi yang dilakukan keilmuan dan penerapan untuk masyarakat. Bagi saya, terima kasih atas semuanya, apa yang saya lakukan juga atas nama masyarakat,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pancasila menjadi Filsafat dan Sumber Keilmuan bagi Pendidikan di Indonesia.

    Monday,30 April 2007 - 15:02
  • Saatnya Rakyat Lebih Kritis Dalam Memilih Pemimpin

    Monday,09 June 2008 - 9:14
  • Perilaku Pemimpin Berpengaruh terhadap Kinerja

    Thursday,23 June 2011 - 19:39
  • Saatnya Ciptakan Kultur Keunggulan di Semua Bidang

    Sunday,18 December 2011 - 10:05
  • ICRS-AIPI Sampaikan Rekomendasi Transformasi Pendidikan Agama di Indonesia

    Friday,26 April 2019 - 16:45

Rilis Berita

  • Pembangunan IKN Perlu Perhatikan Ekosistem Kelestarian 10 August 2022
    Ika
  • Dekan Fisipol UGM Luncurkan Media Pembelajaran Online Bagi Publik 10 August 2022
    Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’
    Gusti
  • Deklarasi Asosiasi Prodi Rekayasa Internet dan Komputer Jaringan 10 August 2022
    Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Program Studi Rekayasa
    Agung
  • Nanomaterial Potensial Mewujudkan Program-Program Pembangunan Berkelanjutan 09 August 2022
    Nanomaterial memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu mewujudkan program-program pembang
    Agung
  • Mahasiswa KKN UGM Tanam Pohon Ikonik Gebang Lambang Persatuan 09 August 2022
    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN&nd
    Agung

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual