Universitas Gadjah Mada (UGM) merealisasikan penggunaan kartu tanda mahasiswa (KTM) untuk tiket bus Trans Jogja. Dengan aktivasi kartu ini diharapkan akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor oleh mahasiswa di lingkungan kampus. Peresmian ditandai dengan uji coba KTM UGM oleh Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Bambang Susantono, di Terminal Condongcatur, Kamis (29/12). Wamenhub menyaksikan proses aktivasi kartu milik mahasiswa menggunakan tiga bank yang diajak bekerja sama, BCA, BRI, dan Bank Mandiri. Setelah itu, ia bersama dengann rombongan ikut naik bus Trans Jogja dari Halte Condongcatur menuju Halte Kopma UGM dan selanjutnya bersepeda kampus dari Gelanggang Mahasiswa menuju Kantor Pusat UGM.
Seusai uji coba, Bambang memuji langkah UGM yang menggandeng Trans Jogja untuk memfasilitasi kebutuhan angkutan umum bagi mahasiswanya. Meski masih dalam lingkup internal, langkah tersebut dianggap dapat berdampak luas bagi Provinsi DIY dan lingkup nasional. Ia mengatakan program ini mengingatkan kembali kepada publik bahwa masa depan sebuah kota bertumpu pada kendaraan umum, bukan kendaraan pribadi. “Yang dilakukan UGM adalah think big, act small, but significant dan memberi pencerahan bagi sistem transportasi massal kita,“ ujarnya.
Bambang mengatakan langkah ini merupakan sebuah pembaruan dalam upaya menarik masyarakat untuk menggunakan transportasi masal, yakni dengan cara mempermudah transaksi, tidak ribet, dan terus-menerus sehingga publik mau menggunakan kendaraan umum. “Program UGM ini akan disempurnakan di tingkat nasional untuk direplikasi di kota-kota lain,†katanya.
Ketua Tim Penyiapan Integrasi KTM UGM dengan Tiket Trans Jogja, Prof. Dr. Ahmad Munawar, menjelaskan program ini merupakan bagian dari transport demand management yang disusun timnya. Ada beberapa langkah yang dilakukan ialah pembatasan penggunaan sepeda motor di kampus dan penyediaan sepeda kampus untuk transportasi di dalam kampus. “Saat ini, UGM sudah mengembangkan sistem tiket terpadu, yaitu GAMA Card sebagai tiket Trans Jogja,†terangnya.
Pengembangan yang telah dilakukan ialah dengan membuat prototipe mesin untuk aktivasi KTM UGM sebagai tiket bulanan. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan jaringan trayek TransJogja dan halte mobile yang lebih sederhana. Aktivasi KTM UGM sebagai tiket Trans Jogja senilai 100 ribu rupiah per bulan dan bersifat sukarela. Nantinya, kartu ini juga berlaku di seluruh trayek Trans Jogja. “Jadi, mahasiswa yang mobilitasnya tinggi akan sangat terbantu dengan kartu ini,†ujarnya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., menyambut baik pelaksanaan aktivasi KTM untuk tiket bus Trans Jogja. Untuk tahap awal, aktivasi tiket melayani sebanyak 35 ribu mahasiswa program sarjana dan diploma tiga UGM. Setelah itu, secara bertahap akan ditawarkan kepada enam ribu karyawan UGM. “Dalam waktu yang akan datang, tiket berlangganan serupa akan diberlakukan pada karyawan. Namun, tentu saja prosesnya bertahap,†kata Rektor.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tjipto Haribowo, mengatakan saat ini sejumlah kampus di DIY menyatakan ketertarikan untuk memanfaatkan kartu mahasiswanya sebagai tiket Trans Jogja, seperti Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Pihaknya juga sudah mendapatkan tawaran kerja sama dengan perusahaan yang ada di Yogyakarta. “Tentu kami bersedia untuk mengembangkan sistem seperti ini ke seluruh kampus maupun perusahaan-perusahaan yang berminat,†katanya. (Humas UGM/ Agung)