MAGELANG– Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membangun rumah untuk keluarga miskin yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi. Masing-masing keluarga akan mendapat bangunan rumah senilai 30 juta rupiah. Menurut rencana, akan dibangun sebelas rumah di empat desa di Kecamatan Dukun, Magelang.
Manajer Pelayanan Masyarakat LPPM UGM, Adi Wibowo, S.T., M.M., mengatakan program rumah bagi keluarga miskin bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan perumahan bagi keluarga ekonomi kurang mampu. Bantuan rumah tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi keluarga korban bencana erupsi Merapi. “Mereka yang mendapat bantuan rumah mayoritas tinggal di sekitar 6 kilometer dari puncak Merapi,†kata Adi usai peletakan batu pertama pembangunan bantuan rumah di Desa Kalibening, Dukun, Magelang, Kamis (29/12).
Disebutkan Adi bahwa sementara ini sekitar 11 kepala keluarga (KK) yang berasal dari 6 dusun dari empat desa, yakni Kalibening, Sumber, Wates, dan Argomulyo, yang mendapat bantuan rumah. Namun, tidak menutup kemungkinan program ini akan dilanjutkan bagi mereka yang masih membutuhkan. “Sasaran kita pada keluarga yang masih kesulitan ekonomi. Harapan kita sektor informal bisa dihidupkan kembali dan bangkitkan kembali usaha kecil menengah, serta mendorong semangat dan kerja keras mereka untuk bekerja kembali untuk meningkatkan kesejahteraan,†katanya.
Direktur Eksekutif Baznas, Teten Setiawan, mengatakan penyerahan bantuan rumah ini sebagai bentuk realisasi penyaluran dana zakat yang dihimpun oleh Baznas. “Besarnya dana yang kami himpun sangat tergatung dari penyalurkan dana tersebut. Semoga program ini bisa diterima bagi yang berhak mendapatkan,†katanya.
Ia menjelaskan rumah yang dibangun akan dirancang oleh arsitek UGM agar dapat memberikan hasil yang lebih optimal. “Prinsip kita, dalam menyalurkan dana ini harus memberikan jaminan sosial, memuliakan, dan menyejahterahkan penerimanya,†katanya.
Suwardi, salah satu tokoh masyarakat setempat, menuturkan program bantuan rumah ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pascaerupsi Merapi. “Program ini bisa dilanjutkan. Yang antre banyak sekali, mereka membutuhkan uluran tangan,†ujarnya.
Kepala Desa Kalibening, Nurbiyanto, menyebutkan ada 50 KK di desanya yang patut mendapatkan bantuan rumah rumah. Kendati demikian, baru 6 KK dari warganya yang mendapat bantuan. Ia mengharapkan program ini terus berlanjut. Bahkan, Nurbiyanto mengaku siap mengawal program ini agar dapat berjalan lancar. “Kami dari perwakilan tiga desa yang ditunjuk siap mendorong, mengamankan, mengawal kegiatan ini,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)