• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kota Semarang Waspadai Banjir Bandang DAS Garang

Kota Semarang Waspadai Banjir Bandang DAS Garang

  • 02 Januari 2012, 10:43 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 9625
Kota Semarang Waspadai Banjir Bandang DAS Garang

YOGYAKARTA – Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi dan dihadapi semua negara di dunia. Fenomena banjir terjadi akibat tidak tertampungnya aliran air pada badan-badan air atau sungai, sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. Belakangan ini, kejadian banjir cenderung makin meningkat dengan intensitas yang semakin tinggi dan magnitude banjir semakin besar.

Di kota Semarang, bukan saja banjir yang terjadi akibat meluapnya air dari saluran drainase akibat curah hujan yang tinggi atau banjir ‘rob’ yang terjadi akibat pasang air laut. Namun juga terkena banjir bandang (flash food).

Dosen jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang, Purwadi Suhandini, mengatakan banjir bandang besar telah terjadi beberapa kali di Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian, banjir bandang telah melanda Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang terjadi sebanyak lima kali, yaitu pada tahun 1963, 1990, 2000, 2002 dan 2008. Tidak menutup kemungkinan terjadi lagi banjir bandang besar pada masa yang akan datang, seiring meningkatkan curah hujan di daerah hulu DAS Garang. “Sangat disayangkan, banjir bandang ini belum mendapat kajian dan perhatian dari pemerintah setempat,” kata Purwadi saat mempertahankan penelitian disertasinya dalam ujian promosi doktor di fakultas geografi, sabtu (31/12).

Dari penelitiannya, faktor utama penyebab banjir bandang di DAS Garang adalah curah hujan. Sementara perubahan penggunaan lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap banjir bandang. Menurutnya, banjir bandang besar dan sangat besar terjadi ketika curah hujan di DAS Garang Hulu dan DAS Garang Tengah berupa hujan sangat lebat melebihi 100 mm/hari, yang terjadi dalam waktu bersamaan. Dia mencatat, sekitar 90 % banjir bandang di DAS Garang berupa bandang kecil dan bandang sedang, sementara 10% lainnya berupa bandang besar dan sangat besar. “Banjir bandang di DAS Garang cenderung makin berbahaya karena debit puncak cenderung meningkat dan waktu mencapai flash cenderung semakin pendek,” katanya.

Menurutnya, saat ini kapasitas tanggul masih mampu menampung debit puncak banjir bandang besar periode 15 tahunan, tetapi tidak mampu menampung debit puncak banjir bandang sangat besar periode 50 tahunan.

Untuk mengantisipasi banjir bandang besar dan sangat besar, dia menyarankan pemerintah perlu untuk membuat waduk pengendali banjir di sungai Kreo dan sungai Kripik . Pasalnya, curah hujan yang signifikan berpengaruh terhadap banjir bandang di DAS Garang. Dia juga mengusulkan, pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas alur sungai bagian hilir karena kapasitas alur yang sekarang hanya mampu menanggulangi banjir bandang periode 15 tahunan. “Peningkatan kapasitas saluran dapat dilakukan dengan peninggian tanggul pengaman banjir sekurang-kurangnya 15-25 cm,” ujarnya.

Yang tidak kalah penting, imbuhnya, pemerintah perlu mensosialisasikan model peringatan dini, khusus untuk bajir bandang, karena banjir bandang sangat besar bersifat bencana besar. (Humas UGM/ Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Mengkaji Kinerja Sistem Polder untuk Banjir

    Tuesday,30 January 2018 - 16:19
  • Pakar UGM Sampaikan Analisis Penyebab Banjir Bandang di Batu Malang

    Friday,05 November 2021 - 22:06
  • Pakar UGM: Waspadai Banjir Bandang di Musim Penghujan

    Thursday,24 January 2019 - 13:41
  • Kegiatan Susur Sungai Efektif Cegah Banjir Bandang

    Friday,14 February 2020 - 11:57
  • Peneliti UGM Temukan Banjir Purba Pasca Banjir Bandang Kota Padang

    Monday,13 August 2012 - 10:50

Rilis Berita

  • Raih Doktor Usai Kaji Potensi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Untuk Pakan Ternak 20 March 2023
    Penelitian penggunaan minyak atsiri lengkuas pada pakan sapi perah menjadi puncak kajian Dewi Rat
    Agung
  • Pertama Kalinya Sejak Pandemi, UGM Kembali Gelar Faculty Fair 18 March 2023
    Universitas Gadjah M
    Gloria
  • UGM Raih Penghargaan Media Sosial Terbanyak Sektor Perguruan Tinggi PR Indonesia Awards (PRIA) 2023 18 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berhasil meraih beberapa penghargaan pada ajang Public Rela
    Gusti
  • Raih Doktor Usai Kaji Makna Determinasi Waktu-Kematian 17 March 2023
    Disertasi Makna Determinasi Waktu-Kematian Berbasis Ide Kehendak Bebas Bagi Rekonstruksi Kons
    Agung
  • Fakultas Hukum UGM dan Kementerian Perdagangan RI Gelar Sosialisasi Anti-Dumping 17 March 2023
    Ketatnya persaingan dagang internasional turut mendorong negara-negara untuk menyusun r
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual