• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pembagian BLT menjadi Ajang Pembelian Suara Pilpres

Pembagian BLT menjadi Ajang Pembelian Suara Pilpres

  • 05 Januari 2012, 15:06 WIB
  • Oleh: Satria
  • 6863
Pembagian BLT menjadi Ajang Pembelian Suara Pilpres

YOGYAKARTA-Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang didistribusikan menjelang pemilihan umum tahun 2009 silam telah digunakan sebagai media pembelian suara. Program BLT dirancang untuk pembelian suara, didistribusikan pada masa kampanye pemilu, dan diklaim sebagai kebaikan presiden yang berkuasa serta menjadi kandidat presiden untuk memobilisasi pemilih. “Klaim terhadap program BLT tidak hanya dilontarkan oleh calon presiden dari partai penguasa, Presiden Yudhoyono. Namun, juga oleh pesaing politiknya, yaitu Megawati dan Jusuf Kalla,” kata staf pengajar Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM, Drs. Mulyadi Sumarto, M.P.P., dalam diskusi di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM bertema Kebijakan Sosial dan Klientelisme: Makna Politik Program Bantuan Langsung Tunai pada Pemilihan Presiden 2009, Kamis (5/1).

Apa yang disampaikan Mulyadi merupakan hasil penelitian tentang praktik klientelisme (clientelism) dalam realisasi program BLT dan makna politik program BLT pada pemilu 2009, terutama bagi kandidat presiden. Ini merupakan bagian dari penelitian mengenai 'welfare regime, konflik, dan klientelisme di Indonesia'. Menurut Mulyadi, praktik klientelisme dalam program BLT terjadi di tingkat nasional, kabupaten/kota, dan komunitas. “Penelitian ini fokus pada klientelisme di tingkat nasional yang muncul dalam bentuk pembelian suara (vote buying) menggunakan program BLT pada pilpres 2009,”kata Mulyadi yang masih menempuh studi S-3 di Australian National University.

Dalam kesempatan tersebut, Mulyadi juga mengatakan seluruh kandidat presiden Indonesia pada pemilihan umum presiden 2009 ditengarai telah melakukan klientelisme atau praktik pertukaran dukungan dari pemilih dengan pemberian materi. Bantuan langsung tunai menjadi senjata utama calon penguasa untuk merebut hati rakyat miskin. Sementara itu, klaim yang disampaikan oleh semua kandidat presiden menunjukkan program BLT mempunyai makna politik yang sangat penting bagi mereka. Saat itu, bersama dengan isu bahan bakar minyak dan swasembada pangan, BLT kerap tampil di berbagai media massa sebagai program pengentasan kemiskinan masyarakat yang cukup sukses.

Walaupun semua kandidat presiden mengklaim program BLT, konteks politik ketika mengklaim dan posisi politik mereka berbeda. Praktik pembelian suara hanya melekat pada capres dari partai penguasa yang merancang program untuk pembelian suara, menyingkirkan penolakan politik realisasi program BLT, mendistribusikan program pada masa kampanye, dan mengklaimnya secara intensif. “Mobilisasi politik menggunakan program BLT ini menciptakan pengaruh buruk pada karakter dan perkembangan kebijakan sosial di Indonesia,”tutur Mulyadi (Humas UGM/Satria AN)

Berita Terkait

  • Pengamat: Prabowo-Hatta Berisiko Kehilangan Legal Standing di MK

    Wednesday,23 July 2014 - 11:32
  • FRI Dukung KPU Umumkan Hasil Pilpres Sesuai Jadwal

    Monday,21 July 2014 - 14:46
  • Pilpres AS dan Dampaknya terhadap Indonesia

    Saturday,07 November 2020 - 14:15
  • Pembelian Kompulsif Pengaruhi Niat Beli Ulang Konsumen

    Friday,16 August 2019 - 15:16
  • Mundur dari Pilpres, Tidak Demokratis

    Wednesday,23 July 2014 - 9:05

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual