Seperti tahun lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali meluncurkan 1.000 beasiswa unggulan. Beasiswa yang digulirkan diperuntukkan bagi mahasiswa program sarjana (S-1), pascasarjana (S-2), dan doktoral (S-3). “Seribu beasiswa unggulan ini dialokasikan bagi mahasiswa di seluruh Indonesia di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud, Musa Yosef, S.I.P., M.Ak., di sela-sela peluncuran beasiswa unggulan di Sekolah Pascasarjana UGM, Kamis (5/1).
Dijelaskan Musa, guna merealisasikan program ini, Kemendikbud mengucurkan anggaran sebesar 94 miliar rupiah. Anggaran tersebut tidak hanya dialokasikan bagi penerima beasiswa yang baru, tetapi juga mahasiswa lama tahun ajaran 2010/2011. Meski sempat mengalami penurunan, program yang mulai digulirkan sejak 2006 ini selalu mengundang peminat dan terserap sepenuhnya. Tercatat peminat dari Pulau Jawa mendominasi sebagai yang paling banyak menerima beasiswa ini. Beasiswa diberikan untuk menutup pembayaran biaya pendidikan atau Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) mahasiswa selama berkuliah.
Sementara itu, untuk mahasiswa yang berkuliah di luar negeri dalam program double degree, beasiswa mencakup pula untuk pemenuhan kebutuhan living cost atau biaya hidup selama berkuliah. “Untuk tahun ini, seribu penerima beasiswa merupakan hasil seleksi dari sekitar 10.000 calon yang diseleksi di tingkat perguruan tinggi,” ujarnya.
Musa menambahkan untuk bisa mendapatkan beasiswa tersebut, mahasiswa disyaratkan mempunyai Indeks Prestasi (IP) minimal 3,25 dan TOEFL 500. Beasiswa Unggulan tidak hanya membuka kesempatan bagi mereka yang memiliki nilai akademik bagus, tetapi juga bagi yang memiliki prestasi di bidang olahraga dan seni. Perguruan tinggi yang mengajukan mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa memiliki akreditasi minimal B dan tengah mengembangkan program double degree di kampusnya. “Jumlah penerima beasiswa maupun besarannya tergantung dari masing-masing perguruan tinggi. Bisa saja satu universitas berbeda dengan yang lain dalam penerimaan jumlah beasiswa tersebut,” jelasnya.
Direktur Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Dr. Hartono, mengatakan tercatat sebanyak 80 mahasiswa UGM menerima beasiswa unggulan. Jumlah ini masih ditambah dengan 37 mahasiswa lain sebagai penerima beasiswa yang baru. “Mahasiswa penerima beasiswa unggulan ini di Sekolah Pascasarjana UGM berasal dari program studi Geo Info, Magister Manajemen Bencana, Magister Manajemen Infrastruktur dan Pembangunan Masyarakat, atau studi transportasi,” tuturnya.
Setiap mahasiswa yang studi lanjut di UGM memperoleh besaran beasiswa unggulan sekitar 35 juta rupiah sampai dengan lulus kuliah. Untuk mahasiswa yang mengikuti program double degree akan menerima lebih dari 100 juta rupiah sebab selain SPP, mahasiswa juga diberikan jatah untuk biaya perjalanan dan living cost. “Mahasiswa yang di luar negeri bisa sampai setahun dalam program double degree sehingga kebutuhan beasiswanya jauh lebih tinggi dan besarannya bisa mencapai ratusan juta,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)