Memasuki usia yang ke-47 tahun, Fakultas Psikologi UGM terus melakukan perubahan. Tidak hanya perubahan fisik atau bangunan, tetapi juga pada core bussiness, khususnya di bidang pendidikan dan penelitian. Dalam bidang pendidikan, kurikulum Program Studi S-1 telah mengalami perubahan dan diterapkan untuk mahasiswa baru Fakultas Psikologi UGM angkatan 2011.
Begitu pula di bidang penelitian, telah dilakukan perluasan kajian dan diseminasi secara internasional. Bahkan, publikasi jurnal dan buku internasional semakin banyak melibatkan dosen dan mahasiswa untuk berpartisipasi. Sayang, jumlah publikasi masih tergolong belum banyak, berbeda dengan jumlah presentasi internasional yang cukup spektakuler. “Satu langkah dari berbagai presentasi yang sudah dilaksanakan adalah publikasi. Oleh karena itu, di tahun-tahun mendatang kita bisa berharap publikasi internasional yang dihasilkan civitas Fakultas Psikologi lebih banyak lagi,” ujar Dekan Prof. Dr. Faturochman, M.A di Fakultas Psikologi UGM, Senin (9/1).
Menyampaikan Pidato Dekan Fakultas Psikologi UGM Tahun 2011, Faturochman mengatakan fakultas terus berupaya meningkatkan sarana penunjang akademik, seperti perpustakaan, laboratorium, dan unit/pusat, meskipun untuk mengembangkan perpustakaan yang ideal tidak mudah dilakukan. “Harga buku yang relatif mahal dan proses pengadaan yang cukup sulit membuat fakultas kesulitan menambah koleksi buku-buku baru. Jalan pintas pun lantas kita tempuh dengan memanfaatkan akses internet untuk jurnal dan buku elektronik yang dilanggan oleh Universitas, seperti Ebsco, Jstor, Science Direct dan lain-lain,” katanya.
Di sisi lain, Fakultas Psikologi UGM berbangga terhadap perjalanan Unit Pengembangan Psikologi Indigenous (CICP) dan Unit Kesehatan Mental Masyarakat (CPMH). Dalam dua tahun perjalanan, kedua unit ini telah menghasilkan karya nyata. CPMH sangat agresif dalam mengembangkan program dan kegiatan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan dengan menggandeng beberapa mitra nasional dan internasional.
Ada tiga hal strategis yang dikembangkan oleh CPMH, di samping melakukan intervensi langsung ke masyarakat melalui program pemberdayaan, workshop dan pelatihan, bersama dengan patner melakukan identifikasi, mencari solusi dan mengembangkan sistem untuk peningkatan kesejahteraan mental masyarakat. Selain itu, mengembangkan riset dan mendokumentasikan berbagai kegiatan yang dilakukan sebagai sumber kajian yang sangat berguna untuk berbagai kebutuhan di masa depan. “Tiga hal tersebut tidak bermaksud untuk menafikkan beberapa hal yang sudah tampak selama ini, seperti program kerja sama psikolog puskesmas, namun hanya mencoba mengabstraksikan dalam kajian akademik seperti disebutkan tadi,” jelas Dekan di hadapan Rapat Senat Terbuka Dalam Rangka Dies Natalis ke-47 Fakultas Psikologi UGM.
Sementara itu, CICP tetap aktif melakukan kajian dan mendiseminasikan hasil-hasil riset dalam berbagai kesempatan, termasuk seminar nasional dan internasional. CICP secara terus-menerus mengembangkan kemitraan untuk kemajuan indigenous psychology dengan perguruan tinggi lain, antara lain Universitas Udayana, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, dan UIN Riau. “Sudah barang tentu CICP juga terus melakukan kolaborasi dengan patner internasional yang selama ini berkomitmen dan bekerja sama mengembangkan indigenous psychology,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)