Mahasiswa UGM kembali menunjukkan partsipasinya di kancang internasional. Kali ini, Binta Anjani, mahasiswa Fakultas Geografi UGM angkatan 2010 berhasil terpilih menjadi salah satu peserta dari 5 delegasi Indonesia dalam program “ASEAN-Korea Cross Cultural Exploration Programme†(ACCE) 2012. Kegiatan diselenggarakan 11-18 Januari lalu di Pyeongsan Academy, Kota Daegu, Korea Selatan.
ACCE merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh MERI (Multicultural Education and Research Institute) Yeungnam University yang ditujukan untuk menjalin kerjasama antar negara di bidang seni dan kebudayaan serta memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi para pesertanya untuk dapat mengenal budaya serta tradisi negara-negara ASEAN dan juga negara Korea secara langsung. Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Yeungnam University, Korea bekerjasama dengan AUN (ASEAN University Network) tersebut diikuti setidaknya 60 mahasiswa dari seluruh negara ASEAN dan Korea Selatan.
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Fakultas Geografi UGM, Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., M.T., menyampaikan dalam acara tersebut, tiap-tiap negara memperkenalkan kebudayaan negaranya masing-masing mulai dari budaya tradisional, tari-tarian, musik hingga makanan tradisional melalui presentasi formal dan juga persembahan kebudayaan secara langsung. “Bersama delegasi Indonesia lainnya, Binta Anjani mempresentasikan budaya melalui art presentation berupa tari tradisional yaitu tari piring dengan iringan musik minang, sedangkan untuk kegiatan music presentation menampilkan lagu daerah dengan iringan instrumen musik tradisional,” paparnya Rabu (25/1).
Luthfi menambahkan, dalam Kegiatan ACCE 2012 ini , Binta juga diberi kesempatan untuk mempromosikan Universitas Gadjah Mada dan budaya Yogyakarta. Disamping itu, setiap peserta diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam pergaulan internasional serta membuka wawasan dalam mengenal dan memahami heterogenitas yang ada di sekitar mereka sehingga kelak akan tercipta generasi-generasi muda yang berwawasan luas serta memiliki nilai toleransi yang tinggi, sebagaimana yang dicita-citakan UGM.(Humas UGM/Ika)