United States Agency International Development (USAID) terus mencari patner dengan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia guna merumuskan strategi pembangunan melalui berbagai kegiatan. Tujuan kemitraan ini ialah untuk merangsang kerja sama akademik, terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya kemitraan diharapkan dapat membantu semakin meningkatkan kapasitas dan kontribusi pendidikan tinggi Indonesia untuk mengatasi berbagai permasalahan pembangunan.
Hanif Saleh, Program Development Specialist USAID, mengatakan program-program USAID membantu DIKTI dalam rangka melakukan perbaikan di sektor pendidikan tinggi. Karena itu, dipilih beberapa perguruan tinggi guna menjamin manajemen dan kualitas dengan para pemangku kepentingan eksternal.
Melalui berbagai skema beasiswa, USAID memberikan kesempatan bagi mereka yang berprestasi untuk melanjutkan studi bergelar ataupun program non-gelar di bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, kesehatan, demokrasi, dan tata kelola. “Semua ini untuk mendukung kemitraan AS-Indonesia dengan memberikan kesempatan untuk studi gelar lanjutan di universitas-universitas AS,” ujar Hanif Saleh di eks Perpustakaan Pascasarjana UGM, Jumat (27/1), saat berlangsung Sosialiasi Program Kemitraan Pendidikan Tinggi.
Dikatakan Hanif Saleh, USAID di tahun 2012-2016 lebih banyak mengarahkan untuk studi lanjut master dan program non gelar di AS ke negara-negara ketiga, termasuk Indonesia. Program ini memperkuat dan memperluas keterampilan-keterampilan dasar mereka yang berkinerja tinggi profesional serta yang berada di lembaga publik Indonesia dan sektor swasta. “Dengan program kemitraan, dana proyek kolaboratif antara AS dan Indonesia untuk pendidikan tinggi diharapkan meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian, dan komunitas layanan. Berbagai topik yang diharapkan untuk tahun-tahun ini adalah kesehatan masyarakat, pendidikan, perlindungan lingkungan/perubahan iklim, pemberdayaan masyarakat sipil, pertumbuhan ekonomi dan pertanian,” imbuhnya.
Dalam sosialisasi yang digelar American Corner UGM dan USAID, Hanif berharap USAID mendapat masukan dari masyarakat kampus UGM untuk beberapa program yang telah berjalan selama ini. Dengan kerja sama yang telah lama dilakukan diharap mampu meningkatkan jumlah mahasiswa yang berminat studi lanjut di AS. “USAID telah berpatner lama dengan UGM. Karenanya, kita berharap UGM menggandeng perguruan tinggi di luar agar lebih dekat dengan program ini,” imbuhnya lagi.
Asisten Wakil Rektor Bidang Kerja sama Luar Negeri, Dr. Eng. R. Rachmat A. Sriwijaya S.T., M.T., mengatakan UGM selama ini telah menjalin kerja sama dengan US University. Tercatat lebih dari 40 perguruan tinggi AS telah bekerja sama dengan UGM. “Mudah-mudahan dengan sosialisasi kali ini, jumlah tersebut diharapkan meningkat di masa mendatang,” pungkasnya. (Humas UGM/Agung)