• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Penggunaan Bentuk Lambang Garuda Belum Seragam

Penggunaan Bentuk Lambang Garuda Belum Seragam

  • 09 Februari 2012, 18:03 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7670
  • PDF Version
Penggunaan Bentuk Lambang Garuda Belum Seragam

Penggunaan bentuk lambang Garuda Pancasila sebagai lambang negara Republik Indonesia ternyata masih belum seragam baik di kalangan masyarakat, swasta, maupun pemerintahan. Kenyataan ini mengisyaratkan masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap lambang Garuda Pancasila.

“Sampai saat ini masih terdapat perbedaan dalam penggunaan bentuk lambang Garuda Pancasila. Ada yang kakinya masih empat, tulisan Bhinneka Tunggal Ika yang kurang n-nya seperti yang terdapat dalam paspor Republik Indonesia,” kata Nanang R. Hidayat, pendiri Rumah Garuda dalam acara sarasehan bertajuk “Membongkar Mitos Lambang Garuda Pancasila”, Rabu (8/2), di Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM.

Dalam kesempatan itu Nanang juga membahas bahwa hingga saat ini banyak kalangan yang cenderung tidak memahami unsur-unsur yang terdapat dalam lambang Garuda Pancasila. Ketidakpahaman ini pada akhirnya dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai lambang Garuda Pancasila.

Sumbo Tinarbuko, pakar semiotik Institut Seni Indonesia (ISI) menyampaikan bahwa dalam perspektif semiotika Garuda Pancasila menjadi tidak memiliki arti dalam konteks merk. Hal ini dikarenakan lambang Garuda tidak memiliki brand lambang Garuda yang selalu bertugas untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat, apa dan bagaimana lambang Garuda itu. “Kita sudah lupa dengan lambang Garuda yang luar biasa, yang kemudian menjadi lambang komersial seperti kacang Garuda. Harusnya, makna Garuda perlu digambarkan dan dijelaskan sebagai jati diri atau identitas bangsa,” tegasnya.

Menurutnya lambang negara seharusnya dijadikan brand dalam kehidupan masyarakat. Apabila tidak dilakukan pencitraan maka lambang tersebut menjadi tidak akan bernilai.

Sementara itu, Diasma Sandi Swandaru, peneliti PSP UGM menjelaskan bahwa lambang negara adalah simbol perekat atas perbedaan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu penggunaan lambang negara tidak hanya sebatas oleh pemerintah, tetapi rakyat juga harus diberikan ruang untuk mengekspresikan kecintaan terhadap lambang negara. “Seyogianya rakyat juga diberi ruang dalam mengekspresikan kecintaannya terhadap lambang Negara, tetapi dengan catatan tidak dalam posisi menistakan lambang negara dalam arti negatif,” jelasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Nanang, Rumah Garuda dan Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila

    Tuesday,17 January 2012 - 8:53
  • Rivalitas Politik Menjadi Penyebab Kasus Penembakan Presiden Timor Leste

    Monday,11 February 2008 - 14:22
  • Mahasiswa Baru UGM Mempromosikan Perdamaian Dunia Lewat Lambang United Nations

    Saturday,06 August 2016 - 18:04
  • 9.133 Mahasiswa Baru UGM Bentuk Formasi Garuda

    Monday,25 August 2014 - 9:32
  • Bebas dari Intervensi Pemerintah, Kinerja Garuda Indonesia Meningkat

    Saturday,24 July 2010 - 17:50

Rilis Berita

  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria
  • Tips Mengelola dan Mengonsumsi Buah dan Sayur 01 July 2022
    Hari Buah Sedunia diperingati pada 1 Juli tiap tahunnya. Berdasarkan laman International Fruit Da
    Satria
  • Pengamat Politik Internasional UGM : Kunjungan Jokowi Strategis Untuk Pemulihan Ekonomi 01 July 2022
    Pakar perdagangan ekonomi dunia  dan politik internasional UGM, Dr. Riza Noer Arfani, M.A.,
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual