Fakultas Biologi UGM akan melakukan reakreditasi Berkala Ilmiah Biologi (BIB). Hal ini didasarkan pemikiran bahwa sejak tahun 2007 lalu BIB sudah tidak lagi terakreditasi. Pengelola BIB Dr.Budi S.Daryono, M.Agr.Sc mengatakan sejak terbit tahun 1991 BIB mengalami pasang dan surut. Meskipun sudah tidak terakreditasi tulisan dari para peneliti baik dari UGM maupun luar UGM ke BIB masih saja masuk.
“Tulisan masih tetap banyak yang masuk sehingga seolah menjadi penyemangat lagi agar BIB tidak terlalu lama ‘surut’nya,â€kata Budi pada pembukaan Pelatihan Pengelolaan Jurnal Berkala Ilmiah Biologi (BIB) di R.Sidang Bawah Fakultas Biologi, Kamis (9/2). Pada pelatihan yang diikuti oleh dosen serta mahasiswa pascasarjana Fakultas Biologi tersebut menghadirkan pembicara Dr.Iman Rusmana, Editor in Chief HAYATI Journal of Biosciences IPB, Dr. Laurentius Hartanto Nugroho, M.Agr. serta Dra. Ratna Susandarini, M.Sc. dari Fakultas Biologi.
Budi menambahkan rata-rata jumlah peneliti, dosen, maupun mahasiswa yang selama ini mengirimkan tulisan ke BIB mencapai 10-12 orang. Dari dua kali penerbitan setiap tahunnya, kata Budi, ada sekitar 6-7 artikel yang dimuat di BIB. Kondisi inilah yang juga menjadi latar belakang dilakukannya reakreditasi BIB.
“Dengan akreditasi tentu kepercayaan akan semakin besar khususnya kepada Fakultas Biologi,â€imbuhnya.
Di tempat sama Dekan Fakultas Biologi Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc. mengakui untuk bisa mengelola sebuah majalah ilmiah dan jurnal memang tidak mudah. Peni hanya berharap aturan yang menurutnya terlalu rigit dalam mengelola sebuah jurnal bisa disederhanakan tanpa harus mengurangi kualitas yang nanti akan dicapai.
“Ini yang masih harus diperjuangkan agar kualitas tetap ada namun aturan tidak terlalu rigit,â€harap Peni.
Sementara itu Dr.L.Hartanto dan Ratna Susandari, M.Sc dalam pelatihan itu banyak berbicara tentang evaluasi terbitan BIB dan persiapan/strategi reakreditasi BIB. Salah satu langkah yang dilakukan untuk persiapan reakreditasi ini antara lain dengan mengirimkan staf untuk magang dan mengikuti pendampingan pengelolaan jurnal yang dilakukan oleh HAYATI Journal of Biosciences IPB di IPB selama 1 tahun.
“Kita serius untuk itu selain dengan pembenahan administrasi dan mengaktifkan website BIB,â€terang Hartanto.
Iman Rusmana yang telah menjabat Editor in Chief HAYATI Journal of Biosciences sejak tahun 2008 pada acara itu banyak berbagi pengalaman dalam mengelola HAYATI. Menurut penuturan Iman, HAYATI yang terakreditasi A sempat turun pada nilai B. Namun, akhirnya bisa kembali pada akreditasi A.
Untuk bisa menjaga akreditasi sebuah jurnal Iman menekankan pengelolaan tim yang kuat dan terpadu. Pengelola jurnal, kata Iman, harus memiliki komitmen dan konsisten untuk mengelola sebuah majalah ilmiah. Pengelola perlu memahami rambu dan instrumen penilaian akreditasi berkala ilmiah.
“Disitu ada pula alur proses naskah dan petunjuk untuk penulis yang harus dipahami pengelola,â€pungkas Iman Rusmana (Humas UGM/Satria AN)