Untuk lebih meningkatkan agar perekonomian DIY maju dan berkembang maka ke depan 3 potensi dan kekuatan utama DIY berupa iptek, budaya, dan pariwisata diharapkan selalu ada pada riset KPJu (Komoditas/Produk/Jenis Usaha). Dengan demikian, KPJu unggulan milik DIY ke depan adalah KPJu yang bercirikan iptek-inovatif bermutu tinggi, budaya-adiluhung berkarakter, dan pariwisata-kreatif berpendidikan.
“Setidaknya pada riset iptek, budaya, dan pariwisata yang menjadi produk unggulan di DIY,”urai Edhie Purnawan, SE, MA, PhD, peneliti dari Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) UGM, pada diseminasi Hasil Riset Pengembangan Komoditas/ Produk/Jenis Usaha (KPJu) Unggulan UMKM dari 5 Kabupaten/Kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, belum lama ini.
Selain Edhie, tim peneliti dari PSEKP UGM lainnya yaitu Prof. Lincolin Arsyad, PhD, Triwidodo, SE, Mec.Dev., PhD, Duddy Roesmara Donna, SE, MSc, serta Prof. Catur Sugiyanto, PhD. Tim tersebut juga melibatkan para asisten peneliti mahasiswa S2/lulusan S1 antara lain Riswanti Budi Sekaringsih SE, Eri Kusuma, SE, dan Azizie Nur Faridha, SE, dan Meikha Azzani, SE beserta puluhan enumerator lapangan yang berkolaborasi dengan SMEDC UGM.
Peneliti PSEKP lainnya, Lincolin Arsyad menyampaikan bahwa metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode standar nasional yang digunakan oleh Bank Indonesia. Meskipun bisa memberikan hasil yang berbeda seandainya digunakan pendekatan riset yang lain, pendekatan riset ini unggul karena berjenjang mulai dari kecamatan, kabupaten, hingga Propinsi di DIY.
“Di samping itu penelitian ini juga mempertimbangkan kondisi saat ini maupun prospek perekonomian DIY,”kata Lincolin.
Sementara itu Pemimpin BI Yogyakarta, Dra. Dewi Setyowati, MPM, menjelaskan bahwa Bank Indonesia memiliki kebijakan demand-side, misalnya mendorong UMKM supaya eligible dan capable sehingga menjadi lebih bankable. Kebijakan sisi permintaan ini meliputi penelitian, pelatihan, manajemen informasi dan networking dengan lembaga internasional, pemerintah dan universitas. Dari sisi penawaran (supply-side), kebijakan Bank Indonesia fokus pada program penyaluran kredit kepada UMKM.
Dewi menjelaskan bahwa riset KPJu unggulan ini adalah salah satu riset andalan Bank Indonesia Yogyakarta dari sisi permintaan (demand-side), yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengembangkan berbagai jenis komoditas/ produk/jenis usaha unggulan di DIY dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Metode Analytic Hierarchy Process (AHP), Metode Bayes, serta Metode Borda.
Hasil riset Pengembangan KPJu Unggulan ini merekomendasikan prioritas-prioritas pembangunan perekonomian dari sisi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing produk pada KPJu unggulan sektoral dan lintas sektoral di DIY.
Sementara itu hasil kolaborasi riset ini juga telah dikonfirmasi dalam acara Focus Group Discussion (FGD) para pembuat kebijakan (policy makers) dan pengambil keputusan (decision makers) yang berasal dari pemerintah, pengusaha, maupun perbankan di Propinsi DIY (Humas UGM)