Nilai-nilai adalah roh atau nyawa bagi sebuah organisasi. Dengan nilai-nilai yang dimiliki maka sebuah organisasi akan tumbuh secara sehat. Nilai atau values tersebut menjadi founding bagaimana organisasi mampu tegak berdiri. “Dengan begitu ia tak cepat goyah oleh terpaan nilai-nilai yang berasal dari manapun juga,” ujar Prof. Dr. Soedjito Sosrodihardjo,SH,MSi., di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Rabu (22/2) saat menyampaikan laporan penyelenggaraan Lokakarya “Nilai-nilai ke-UGM-an”.
Kata Soedjito nilai-nilai yang dimiliki organisasi tentu menjadi guiding organisasi agar lebih jelas arah dan kiblatnya. Sementara terkait nilai-nilai ke-UGM-an diakui tidak semua civitas akademika paham. Kalaupun paham mereka tidak memiliki kesempatan melakukan sosialisasi pada pihak lain. “Kontekstual dengan pihak, untuk itu UGM memerlukan insan-insan yang paham menempatkan nilai-nilai sebagai guiding principle,” tutur ketua pantia lokakarya.
Hasil diskusi dalam lokakarya yang digelar Majelis Guru Besar (MGB) UGM memperlihatkan adanya keinginan menguat dari peserta lokakarya untuk nguri-nguri nilai yang telah dimiliki UGM. Diantaranya nilai-nilai UGM sebagai Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas kerakyatan sekaligus UGM sebagai Universitas Pusat Kebudayaan.
Sebagai Universitas Nasional, maka predikat “Universitas Nasional” yang melekat pada UGM bermakna bahwa UGM sebagai universitas yang mempertahankan dan mengembangkan kesatuan dan persatuan bangsa serta mempertahankan NKRI yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Upaya itu dilakukan dengan mengedepankan kepentingan nasional daripada kepentingan daerah dan golongan.
Menurut Prof Dr. dr. Sutaryo, Sp.A. (K) secara historis semangat mendirikan universitas yang bersifat nasional dipicu oleh berdirinya Universiteit van Indonesie yang dibuka oleh van Mook (NICA) di jakarta. “Atas dasar kenyataan ini, para pejuang tergugah untuk mendirikan universitas nasional bangsa Indonesia di Yogyakarta, dengan tujuan mendidik putra bangsa guna mengembangkan bermacam-macam ilmu dalam rangka membangun bangsa,” katanya. (Humas UGM/ Agung)