Fenomena penelitian slugging sebagai inisiasi water hammer penting untuk dilakukan. Hal ini disebabkan aplikasinya yang sangat luas antara lain pada pipa hot leg, sebuah pipa yang menghubungkan antara reaktor inti dengan pembangkit uap pada pressurized water reaktor PWR), dimana uap ini mampu berfungsi memutar turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Aplikasi lain bisa dipergunakan pada transportasi uap di dalam industri pakan ternak, pabrik minyak kayu putih, pabrik kimia, Air Conditioning, radiator mobil dan sebagainya.
Demikian dikatakan Sukamta, S.T., M.T, Senin (27/2) saat melakukan ujian terbuka Program Pascasarjana Bidang Ilmu Teknik Universitas Gadjah Mada. Staf pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta didampingi promotor Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA dan ko-promotor Ir. Purnomo, MSME, Ph.D dan Dr.Eng. Tri Agung Rohmat, B.Eng., M.Eng mempertahankan disertasi “Studi Fenomena Slugging Sebagai Inisiasi Water Hammer Pada Proses Kondensasi Uap Di Dalam Pipa Horisontal”.
Dari penelitian yang dilakukan, ia memperlihatkan adanya temuan baru berupa peta aliran uap dan kondesat. Bahwa terdapat tiga pola, yaitu adanya aliran non slugging, transisi (Wavy/gelombang) dan slugging. Slugg sendiri merupakan peristiwa terjadinya sumbatan cairan di dalam saluran perpipaan yang disebabkan cairan yang menyumbat aliran secara ngeblok hingga memenuhi saluran pipa. “Karena ngeblok ada uap yang terjebak didalamnya, jika uap ini kemudian terdorong oleh uap berikutnya maka tentu akan pecah sebab adanya tekanan yang tinggi,” ungkap Sukamta, di ruang Sidang lantai 2 Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM.
Akibat suhu tinggi mengakibatkan pecah pipa atau saluran dan membahayakan lingkungan sekitar. Di beberapa mesin industri dan terutama pada reaktor nuklir tidak menutup kemungkinan terjadi peristiwa ini. Bahkan di AS dalam kurun waktu 1991-1997 fenomena semacam ini seringkali terjadi. “Empat kali dan mengakibatkan 20 orang cacat, dan ada yang meninggal,” timpalnya.
Sukamta berkesimpulan peta data pola aliran daerah non slugging meliputi stratified dan wavy, yaitu transisi aliran wavy-slugg dan slugging (slug dan large-slug). Pola aliran slug dan large-slug inilah yang didefinisikan sebagai inisiasi terjadinya fenomena water hammer karena kondensasi uap. Selain itu transisi pada pola aliran wavy-slug terjadi range laju aliran massa air pendingin “kecil” sampai “sedang” dan laju aliran masa uap “sedang”, serta laju aliran air pendingin “sangat kecil” dan laju aliran massa uap “tinggi”. “Penelitian ini tentu memberi kontribusi positif dalam pengembangan data base terkait fenomena slugging sebagai water hammer khususnya di pipa horisontal. Data ini penting sebagai input validai komputasi dinamika fluida (CFD) maupun dalam perancangan early warning system untuk keselamatan instalasi perpipaan aliran dua fase khususnya uap-kondensat, misalnya pada pipa hotleg dari reaktor nuklir tipe pressurized water reaktor (PWR), kondenser, evaporator, radiator, sistim transportasi uap di industri, pabrik minyak kayu putih, pabrik pakan ternak, pabrik kimia, air conditioning dan lain-lain,” jelas suami Wahidatun hidayah, S.Ag, ayah empat anak ini yang dinyatakan lulus menjadi doktor ke-1589 yang diluluskan UGM. (Humas UGM/ Agung)